Sutaryo saat itu membawa keluarga Ustadz Jalil.
Mobil Toyota Innova warna hitam yang tercebur berisi Sutaryo (sopir), Ustadzah Samsiah (istri Ustad Jalil), dan dua anak Samsiah, yakni MK (10) serta NF (3).
Akibat kecelakaan itu, Samsiah dan NF meninggal.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Wijonarko mengatakan, sopir diduga lalai hingga mengakibatkan kecelakaan. Saat kejadian, Sutaryo mengantuk.
“Sopir diduga lalai dalam mengendarakan kendaraan,” kata Wijonarko saat dikonfirmasi, Senin (13/7/2020).
Wijonarko mengatakan, Sutaryo sudah ditahan di tahanan lantas Polres Kota Bekasi.
“Iya (ditetapkan tersangka), kita melakukan penyelidikan, kita kenakan sanksi. Itu ditangani oleh lantas, sudah diamankan. Sementara di Lantas,” ucap dia.
Sutaryo disangkakan pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan kematian dengan penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
UPDATE:
Sementara itu, Kasatlantas Polres Metro Bekasi, Kompol Ojo Ruslani mengatakan, Sutaryo, sopir masih berstatus menjadi saksi hingga kini.
Ojo mengatakan, ada beberapa pertimbangan pihaknya belum meningkatkan status Sutaryo menjadi tersangka.
Misalnya, Sutaryo diminta langsung oleh Ustad Jalil untuk membawa istri dan anak-anaknya ke Parung, Bogor.
Sutaryo juga memiliki hubungan sangat dekat dengan keluarga Ustad Jalil.
“Lalu secara psikologis juga belum stabil sehingga kita belum menaikkan statusnya jadi tersangka,” kata dia.
Ia mengatakan, Sutaryo memang sempat ditahan di Lantas Polres Metro Bekasi selama satu hari.
Namun, karena keluarga memberi jaminan, maka Sutaryo dipulangkan.
“Sudah diberikan jaminan kepada keluarga. Ditahan waktu itu selama 24 jam lewat dari itu kita harus memberikan status, lalu kami masih statusnya sebagai saksi,” ucap dia.
Kecelakan ini bermula saat rombongan bertolak dari arah Purwekerto hendak menuju Pesantren Al-Asiriyah Nurul Iman, Parung Bogor.
Salah satu saksi, Nasril, warga Komplek Depkes, Jati Bening mengatakan, kecelakaan terjadi pukul 03.00 WIB. Saat itu, mobil melaju dari arah Bekasi menuju Jakarta.
Ketika hendak menghindari polisi tidur, mobil yang dikendarai Sutaryo tercebur ke Kalimalang.
Diduga, saat itu sopir Sutaryo mengantuk.
"Jadi kan jalanan juga berlubang di depan komplek nih. Karena dia kecepatannya tinggi terus menghindar dari polisi tidur akhirya putar setir ke kanan dan nyebur ke kali," ujar Nasril.
Sementara itu Kasatlantas Polres Metro Bekasi, AKBP Ojo Ruslani mengatakan, ketika mobil tercebur ke dalam kali, Ustazah Samsiah langsung meminta dua anaknya, MK dan NF keluar dari mobil.
Samsiah juga meminta tolong Sutaryo untuk menarik MK, salah satu anaknya yang kala itu duduk di samping kursi sopir.
Sutaryo dan MK berhasil menyelamatkan diri.
"Sementara Ustadzah Samsiah beserta anaknya NF terbawa arus Kalimalang sejauh 50 meter," kata dia.
Samsiah lebih dulu ditemukan meninggal dunia. Jasadnya kemudian dibawa ke RSUD Kota Bekasi.
Seratus personel yang terdiri dari gabungan tim SAR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, TNI, dan pihak kepolisian kemudian dikerahkan untuk mencari korban NF.
Tim Kantor SAR Jakarta akhirnya menemukan jasad NF tersangkut di pintu air Aetra, Pondok Kelapa, Jakarta Timur pukul 13.45 WIB.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/14/09453371/kecelakaan-mobil-yang-tercebur-ke-kalimalang-sopir-jadi-tersangka