Salin Artikel

Danau Tempat Anjing K-9 Endus Jejak Berkait Kematian Editor Metro TV Sepi Pengunjung

JAKARTA, KOMPAS.com - Area Danau Cavalio, Pesanggrahan, Jakarta yang berada tak jauh dari penemuan mayat editor Metro TV Yodi Prabowo, tak banyak didatangi pengunjung selama sebulan terakhir.

Sepinya pengunjung Danau Cavalio disebut sebagai imbas pandemi Covid-19.

Pemilik Warung Pendopo Bu Mimi, Sulasmi (45) mengatakan, area Danau Cavalio termasuk ke dalam wilayah yang terkena aturan pembatasan sosial berskala lingkungan (PSBL) sejak 16 Juni 2020.

Sejak bulan lalu, ia sulit mendapatkan pelanggan lantaran penerapan PSBL.

“Jangankan dapat ratusan ribu. Puluhan ribu saja susah dapet,” ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (15/7/2020).

Pemilik Warung Amir, Sari (53) mengatakan bahwa warungnya juga sepi sejak bulan lalu. Kondisi warungnya tak jauh berbeda dengan warung milik Sulasmi.

“Anak di sini sepi yang nongkrong. Bapak-bapak saja yang mancing di sini,” ujar Sari.

Menurut dia, pengunjung yang datang juga biasanya dari petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

Sari menyebutkan, tak banyak orang baru yang berkunjung ke warungnya.

“Pas Covid-19 ini, (pendapatannya) enggak sampai Rp100.000 (per hari),” katanya.

Warungnya buka pukul 08.00 - 18.00 WIB. Di warungnya menjual mi instan dan kopi.

Danau Cavalio merupakan area yang didatangi oleh polisi sebagai bagian kegiatan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Lokasi Danau Cavalio berada sekitar 400 meter dari lokasi penemuan mayat Yodi.

Polisi telah melakukan olah TKP dalam mengusut kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo yang jasadnya ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu.

Polisi menurunkan anjing pelacak K-9 dalam olah TKP yang dilakukan pada Sabtu (11/7/2020).

Hasilnya, polisi menemukan indikasi kalau pelaku sempat singgah di salah satu warung tidak jauh dari ditemukannya korban.

"Hasil kemarin, kita memang meminta bantuan K-9 untuk olah TKP. Diendus pertama baju dan pisau dapur. Memang menggeser hingga ke tepi danau kurang lebih 400 meter dari TKP ada sebuah warung di sana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Senin (13/7/2020).

Warung milik Amir sempat didatangi polisi dengan mengikuti arah endusan anjing K-9 dalam olah tempat kejadian perkara (TKP).

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/16/09502101/danau-tempat-anjing-k-9-endus-jejak-berkait-kematian-editor-metro-tv-sepi

Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke