Salin Artikel

Ojol di Tangerang Raya Tak Perlu Tunggu Hasil Tes Swab untuk Angkut Penumpang

Tri menjelaskan, ojol di Tangerang Raya tidak perlu menunggu hasil swab test untuk bisa mengangkut penumpang.

"Saya sampaikan selama yang enam (aturan) sudah dilakukan silakan operasikan, kalau yang swab anggap sudah. Pengertiannya itu sudah dilakukan dulu," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/7/2020).

Tri juga sudah menyampaikan kepada aplikator untuk mengoperasikan secara bertahap.

Soal ojol di Tangsel yang sudah lebih dulu boleh angkutan penumpang, Tri mengatakan mayoritas ojol di Tangsel sudah dibekali partisi atau perisai sebagai pembatas dengan penumpang.

"Kenapa di kota, kabupaten belum berani, mungkin karena perisai itu. Perisai di Tangsel ada itu, saya juga yang nyerahkan," kata Tri.

Tri menyebutkan kemungkinan ojol yang sudah beroperasi di Tangsel sudah melakukan tes Covid-19 baik swab ataupun rapid sehingga bisa beroperasional.

"(Sudah melakukan) yang swab (atau) rapid, logikanya itu," kata dia.

Namun Tri tidak menjelaskan berapa ojol yang sudah melakukan tes Covid-19 di Tangsel sehingga diperbolehkan beroperasi.

Pasalnya, tes swab dari Pemerintah Provinsi Banten baru dilaksanakan pada Selasa lalu, sedangkan ojol di Tangerang Selatan sudah beroperasi sejak 16 Juli.

"Intinya gini, kan hasilnya teman Dinkes (provinsi Banten). Informasi yang saya terima dari Dinkes ngirim ke operator, kalau positif tidak beroperasi sementara," ujar dia.

Kompas.com mencoba menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti melalui telepon dan whatsapp sejak Senin lalu namun belum ada jawaban hingga berita ini ditayangkan.

Ada enam syarat yang diterbitkan Dishub Provinsi Banten untuk ojol bisa angkut penumpang lagi, yaitu :

  1. Perusahaan aplikasi menyediakan pos kesehatan di beberapa tempat dengan menyediakan disinfektan, hand sanitizer, dan pengukur suhu.
  2. Perusahaan aplikasi wajib menyediakan penyekat antara penumpang dengan pengemudi.
  3. Perusahaan aplikasi diminta untuk menyediakan tutup kepala (haircap) jika helm yang digunakan penumpang merupakan helm dari pengemudi.
  4. Penumpang disarankan untuk membawa helm sendiri dan melaksanakan protokol kesehatan lainnya.
  5. Pengemudi menggunakan helm full face, masker, sarung tangan, jaket lengan panjang, dan hand sanitizer.
  6. Pengemudi diminta menjalani rapid test dengan hasil non-reaktif yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi atau lembaga yang berwenang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/23/18152581/ojol-di-tangerang-raya-tak-perlu-tunggu-hasil-tes-swab-untuk-angkut

Terkini Lainnya

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke