Salin Artikel

Masjid Pondok Indah Gelar Shalat Idul Adha, Kapasitas Dikurangi 50 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta akan menyelenggarakan shalat Idul Adha pada Jumat (30/7/2020) pagi.

Namun, pengelola Masjid Raya Pondok Indah membatasi jumlah jemaah yang ingin melaksanakan ibadah shalat Idul Adha.

“Biasanya bisa sampai 5.000 jemaah. Ini (shalat Idul Adha) paling 2.500 jemaah. Pastinya kapasitas berkurang 50 persen,” kata Ketua Penyelenggara Shalat Idul Adha dan Ibadah Qurban Masjid Raya Pondok Indah, Abdul Fatah saat dihubungi, Kamis (30/7/2029).

Fatah menyebutkan, penyelenggaraan shalat Idul Adha besok sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Pihaknya mengatur jarak satu meter antarjemaah saat melakukan shalat Idul Adha.

“Anak-anak di bawah 12 tahun dan usia lanjut tidak diperkenankan mengikuti shalat,” tambah Fatah.

Pihak masjid juga mewajibkan setiap jemaah menggunakan masker, membawa sajadah dan alat shalat sendiri, serta kantong untuk sandal.

Jemaah yang ingin mengikuti shalat Idul Adha juga diharapkan dalam keadaan tidak sedang sakit, suhu tubuh maksimal 37,5 celcius, sudah berwudhu dari rumah, dan dalam perjalanan mengumandangkan takbir.

“Ketika datang dilakukan pengecekan suhu tubuh, cuci tangan dengan sabun bagi yang belum berwudhu. Yang jelas sekurangnya enam titik pengecekan suhu sesuai jumlah titik pintu jemaah loading. Ada termo gun juga,” katanya.

Para jemaah juga diminta melakukan jabatan tangan dan cukup mengunakan isyarat.

Pihak pengurus Masjid Pondok Indah juga meminta jemaah tak berlama-lama di dalam masjid setelah ibadah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/30/12360751/masjid-pondok-indah-gelar-shalat-idul-adha-kapasitas-dikurangi-50-persen

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke