Salin Artikel

Saat Siswa Mulai Simulasi Belajar Tatap Muka di Bekasi di Tengah Pandemi

Enam sekolah itu adalah SMPN 2 Kota Bekasi, SMP Victory, SMP Nassa, SDN Pekayonjaya VI, SD Negeri Jaticempaka VI, dan SD Al Azhar VI.

Pemkot Bekasi mengizinkan simulasi sekolah tatap muka itu hingga 28 Agustus ini.

Pembelajaran tatap muka berlangsung empat jam mulai pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB.

Meski murid-murid memulai kegiatan belajar pukul 08.00 WIB, mereka diwajibkan tiba di sekolah pukul 07.00 WIB. Hal itu untuk proses pengecekan protokol kesehatan ketika sampai di sekolah.

Murid harus dapat izin orangtua

Kepala Sekolah SMPN 02 Samsu mengatakan, murid yang mengikuti belajar tatap muka di sekolah harus mendapat izin dari orangtua mereka. Setiap masuk ke sekolah, siswa-siswi harus menunjukkan surat izin dari orangtua yang telah ditandatangani dan dibubuhi materai.

Di SMPN 02, 67 persen siswa kelas VII diizinkan orangtua mereka belajar tatap muka. Kelas VIII hanya 16 persen yang diizinkan orangtua mereka belajar tatap muka di kelas, demikian juga kelas IX hanya 17 persen yang diizinkan.

Siswa-siswi dan guru juga harus bebas dari Covid-19 berdasarkan keterangan dokter.

Siswa belajar bergantian di sekolah

Samsu mengatakan, belajar tatap muka di sekolah dilakukan bergantian setiap hari. Satu kelas hanya ada 18 orang siswa yang belajar tatap muka di kelas.

“Ada tiga kelas yang diizinkan belajar tatap muka. Kelas VII ada 18 orang, kelas VIII ada 18 orang, dan kelas IX ada 18 orang. Jadi siswa yang belajar setiap harinya berubah,” ucap Samsu.

Ia mengatakan, ada sebagian murid yang tidak kebagian untuk belajar tatap muka dalam sebulan masa simulasi.

Siswa-siswi yang tidak kebagian belajar tatap muka harus belajar dengan metode jarak jauh secara online atau dalam jaringan (daring). Samsu mengatakan, ada jadwal pembelajaran siswa, baik itu melalui daring maupun tatap muka.

Sekolah telah membagi jadwal guru untuk mengajar secara daring ataupun tatap muka. Dengan demikian, semua murid di SMPN 02 bisa mengikuti pelajaran, entah secara daring atau tatap muka di kelas.

Ia memastikan bahwa pembelajaran tatap muka tidak berarti menghilangkan kegiatan belajar secara daring. Sebab, siswa yang tidak belajar tatap muka tetap belajar secara daring.

Belum dapat izin Mendikbud dan Pemprov Jabar 

Juru Bicara Sekolah Role Model di Bekasi, Hadi Sunaryo, mengakui, hingga kini Pemkot Bekasi belum dapat izin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk kegiatan belajar tatap muka itu.

“Direspons tertulis belum, mungkin masih dalam tahap pembahasan di tingkat sana (Pemprov Jabar dan Mendikbud), tetapi yang jelas kami sudah memberitahukan kepada Kementerian, pada Gubernur. Kami sudah berkirim surat ke semua,” kata Hadi.

Hadi mengklaim, simulasi KBM tatap muka di Bekasi bukan berarti menentang aturan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Menurut dia, dengan adanya simulasi KBM tatap muka di Bekasi, harapannya dapat menjadi pilot project atau percontohan sekolah lainnya untuk melakukan hal yang sama.

Ia mengatakan, protokol kesehatan di sekolah-sekolah sudah dilatih untuk diterapkan mulai saat masuk ke pintu gerbang satuan pendidikan, masuk ke ruangan kelas, mulai pembelajaran, proses pembelajaran, menutup pembelajaran, jeda waktu antarmata pelajaran, keluar kelas, dan keluar lingkungan satuan pendidikan.

Ia menambahkan, jika selama sebulan simulasi ini berjalan lancar, tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan sebagai percontohan sekolah lainnya untuk tatap muka.

“Artinya ya kalau sampai katakanlah tanggal 3 ini sampai 28 Agustus nantinya kami sukses, ya mudah-mudahan ini dijadikan satu dasar patokan dari pemerintah untuk menyelenggarakan KBM tatap muka,” ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/04/09443241/saat-siswa-mulai-simulasi-belajar-tatap-muka-di-bekasi-di-tengah-pandemi

Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke