Salin Artikel

Gedung Ditutup Sementara, Sejumlah Anggota DPRD DKI Enggan Rapat Online

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta tak setuju dengan adanya rapat daring sebagai pengganti rapat tatap muka.

Diketahui, rapat tatap muka di Gedung DPRD DKI Jakarta seluruhnya ditunda karena adanya penutupan sementara akibat adanya anggota DPRD dan satu ASN yang terpapar Covid-19.

Sekretaris Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan mengaku rapat daring tidak efektif untuk dilaksanakan karena interaksinya yang kurang maksimal.

"Kalau saya sih karena beberapa kali kita coba rapat online dinilai interaktifnya kurang efektif. Apalagi dengan mitra kerja SKPD," ucap Judis saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/8/2020).

Selain itu, pengambilan keputusan saat rapat daring juga dinilai sulit karena tak sefleksibel saat bertatap muka.

"Tapi rapat online mah belum ya karena beda. Secara interaksi ketika ngambil keputusan dan lain lain itu sulit kalau via zoom itu," kata dia.

Selain Judis, Anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak juga beranggapan bahwa rapat daring tak efektif.

"Kita bicaranya jadi sangat terbatas ya, jadi sulit memberikan tanggapan. Jadi makin berat kerja kita," tambah Gilbert.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD DKI Jakarta Hadameon Aritonang menjelaskan, opsi rapat daring hingga saat ini memang belum ada.

Menurut dia, sebelum rapat daring dilaksanakan harus ada pembahasan terlebuh dahulu oleh Badan Musyawarah (Bamus).

"Belum ada perintah untuk rapat online. Bisa saja memang misalnya pakai zoom, tapi belum. Iya harus ada rapat Bamus dulu secara pertemuan langsung," tuturnya.

Sebelumnya, satu anggota dan satu ASN DPRD DKI Jakarta positif terpapar Covid-19.

Anggota yang tak disebutkan identitasnya tersebut diketahui terpapar Covid-19 saat melakukan tes swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) secara mandiri.

Menurut Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, anggota tersebut kemungkinan terpapar di luar kantor DPRD karena banyaknya aktivitas.

"Di luar sepertinya. Karena mereka kan banyak ketemu masyarakat juga," kata dia.

Gedung DPRD DKI pun sebelumnya ditutup selama lima hari, mulai 29 Juli hingga 2 Agustus 2020 akibat adanya anggota dewan yang terpapar Covid-19.

Namun akhirnya diperpanjang dari 3 Juli hingga 9 Agustus 2020.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/04/17253311/gedung-ditutup-sementara-sejumlah-anggota-dprd-dki-enggan-rapat-online

Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke