Salin Artikel

Kurir Ganja Diciduk Polisi Usai Ambil Pesanan di Rest Area

TANGERANG, KOMPAS.com - Tiga tersangka kurir ganja dengan inisial YK (27), DP (25) dan ML (31) diciduk polisi usai mereka mengambil kiriman ganja seberat 14,5 kilogram.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Hariyanto mengatakan, tersangka pertama dengan inisial YK berhasil ditangkap di rest area Karang Tengah Kota Tangerang setelah mengambil pesanan ganja pada 22 Juli lalu sekitar pukul 15.30 WIB.

"Tersangka YK ditangkap di rest area Karang Tengah bersama barang bukti 12 paket berisi ganja 14,5 kilogram," tutur Sugeng dalam konferensi pers, Selasa (4/8/2020).

Sugeng mengatakan, setelah polisi berhasil menangkap YK, kemudian diperoleh informasi berkait dua pelaku lainnya, yakni DP dan ML, yang merupakan tersangka pengirim ganja kepada YK.

Polisi langsung melakukan pengejaran kepada kedua tersangka lainnya dan berhasil menangkapnya di SPBU Pertamina Cisoka Kabupaten Tangerang.

"Ditemukan barang bukti dua paket narkotika jenis ganja seberat 2,36 gram," kata Sugeng.

Sugeng mengatakan, kedua tersangka DP dan ML telah mengakui bahwa barang bukti yang dibawa oleh YK adalah barang yang mereka kirim atas perintah JON yang saat ini masih dalam pengejaran tercatat di daftar pencarian orang (DPO).

Sugeng menjelaskan, peredaran narkoba jenis ganja tersebut adalah jaringan lokal dengan wilayah Aceh-Sukabumi.

Ketiga tersangka kurir ganja tersebut diancam dengan Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 111 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

"Ancaman hukuman 12 tahun atau seumur hidup," pungkas Sugeng.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/04/17272841/kurir-ganja-diciduk-polisi-usai-ambil-pesanan-di-rest-area

Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke