Salin Artikel

Pasar Jatiuwung Kota Tangerang Digusur, Ratusan Pedagang Direlokasi

TANGERANG, KOMPAS.com - Ratusan pedagang di Pasar Jatiuwung, Kota Tangerang, harus direlokasi lantaran pasar tersebut digusur untuk proyek pembangunan.

Setidaknya ada 125 pedagang harus angkat kaki dari pasar yang diketahui menduduki lahan Pemerintah Kota Tangerang itu.

Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan, pasar tradisional itu digusur untuk dijadikan ruang terbuka hijau (RTH).

"Pasar Jatiuwung ini merupakan aset Pemkot Tangerang dan akan dijadikan ruang terbuka hijau," kata dia dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Selasa (4/8/2020).

Sachrudin mengatakan, 125 pedagang yang terdampak penggusuran tersebut akan direlokasi ke Pasar Laris Cibodas. Alasannya, masih banyak kios kosong di pasar tersebut sehingga direlokasi ke tempat tersebut.

"Pedagang dari Pasar Jatiuwung masih bisa tertampung di dalam karena kita lihat masih banyak kios yang kosong, jadi nanti pedagang yang masih ada diluar bisa ditarik juga kedalam," kata Sachrudin.

Sachrudin menambahkan, ratusan pedagang akan menempati Pasar Laris Cibodas dengan jaminan gratis biaya sewa selama satu tahun.

Penggusuran Pasar Jatiuwung yang berdiri di atas lahan seluas 1.500 meter persegi itu juga diklaim sudah sesuai dengan prosedur dan berlangsung

Seluruh personel gabungan mulai dari Polri, TNI, Satpol PP, Dishub, DPUPR, hingga BPBD melakukan pembongkaran sesuai dengan aturan dan standar operasional yang telah ditetapkan.

"Penertiban ini sudah sesuai dengan peraturan yang ada sebagai bentuk pelayanan untuk masyarakat," kata Sachrudin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/04/18260051/pasar-jatiuwung-kota-tangerang-digusur-ratusan-pedagang-direlokasi

Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke