Salin Artikel

Pondok Pesantren Darut Tasbih Khusus Terima Santri dengan Gangguan Kejiwaan

Namun kegiatan di dalam pesantren itu tidak berbeda dengan pesantren pada umumnya. Para santri di tempat itu menggelar ibadah, mengaji, mendengarkan tausiyah, dan melakukan ruqiyah.

Pengasuh pondok pesantren itu, KH Rafiudin mengatakan, kegiatan-kegiatan tersebut membuat para santri yang semula punya gangguan kejiwaan lama-lama pulih dan kembali hidup normal. 

"Saya tidak menganggap (mereka) pasien, tapi santri. Karena nama bawa pengaruh mereka jika diakui sebagai santri," kata Rafiudin saat dihubungi, Kamis (3/9/2020).

Rafiudin sudah menangani orang yang mengalami gangguan kejiwaan sejak 30 tahun lalu. Awalnya dia membawa pulang sejumlah orang dengan gangguan kejiwaan dari pinggir jalan ke kontrakannya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Di sini (Tangerang) itu baru tahun 2000 bulan Ramadhan mulai saya tempati ini, dengan kapasitas tidak lebih dari 50 santri," katanya.

Dia mengatakan, para santri itu mengalami gangguan kejiwaan karena berbagai permasalahan seperti masalah bisnis dan  cinta. Di tempat itu dia kemudian melakukan pendekatan dan mengajak mereka beribadah.

"Pengobatan dialog. Malam itu zikir dan wirid sampai nanti subuh santai, nyapu, ngepel dan duha kemudian sarapan pagi. Waktu ruqiyah malam Selasa, malam Jumat, dan Minggu," kata Rafiudin.

Umumnya yang menjalani pengobatan di tempat itu sembuh atau pulih.

Namun, santri datang silih berganti. Kini santri yang datang tak lagi orang terlantar tetapi mereka yang diantar oleh keluarganya.

"Namun karena ada Covid-19, dari 60 santri dibalikan (sebagian) ke keluarga masing-masing dulu. Jadi saat ini ada 30 santri," ujar dia.

Rafiudin tak mengingat jumlah pasti para santri yang sembuh setelah menjalani pengobatan di pesantrennya itu.

Para santri yang sembuh umumnya sudah menjalani hidup normal dan memiliki berbagai pekerjaan.

Bahkan, ada santri yang saat ini sudah menjadi pengusaha di bidang kuliner di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

"Jadi ada yang bekerja, guru, dan berdagang. Ada yang punya rumah makan besar di Samarinda, itu cabang di sana ada empat. Belum kota lain," uajr dia.

Rafiudin mengatakan, lima tahun lalu santrinya yang kini pengusaha restoran itu mengalami gangguan kejiwaan akibat mendalami ilmu kebatinan. Santri tersebut sampai harus menjalani pengobatan selama dua tahun, melebihi waktu rehabilitasi pada umumnya.

"Tahun 2015 dia masuk, dua tahun berikutnya baru sembuh," katanya.

Saat ini, Rafiudin juga membuat sebuah majelis taklim khusus untuk orang-orang yang mempunyai keterbelakangan mental.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/04/10212181/pondok-pesantren-darut-tasbih-khusus-terima-santri-dengan-gangguan

Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke