Salin Artikel

Hari Pertama Pendaftaran Pilkada Tangsel, Paslon Muhamad-Sara Naik Opelet dan Pendukung yang Bekerumun

Tiga pasangan calon (paslon) yang selama ini sudah wara-wara bakal meramaikan Pilkada Tangsel 2020 sudah diagendakan bakal mendaftarkan diri guna memanaskan kontestasi.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tangsel Bambang Dwitoro mengatakan, tahapan pendaftaran dibuka selama tiga hari ke depan, mulai Jumat sampai Minggu (6/9/2020).

Tiga bakal pasangan yang ada saat ini sudah berkoordinasi dengan KPU terkait waktu pendaftaran mereka.

"Jadwal pendaftaran, Jumat 4 September 2020. Pukul 14.00 WIB, pasangan Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Sara)," ujar Bambang dalam keterangannya, Jumat (4/9/2020).

Sementara itu, lanjut Bambang, dua bakal pasangan calon lainnya akan melakukan pendaftaran ke KPU pada Sabtu (5/9/2020).

Kata Bambang, pasangan Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan direncanakan mendaftar pada pukul 10.00 WIB nanti.

Sedangkan Siti Nur Azizah dan Ruhamaben akan menyambangi KPU sekitar pukul 14.00 WIB. Pasangan ini diusulkan oleh Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan total 17 kursi.

Kompas.com pun merangkum beberapa serba-serbi yang terjadi pada hari pertama pendaftaran Paslon ke KPU. Dari mulai paslon yang datangi gedung KPU dengan opelet hingga laranagan membawa pendukung saat pandemi Covid-19.

1. Hari pertama, gedung KPU dijaga ketat

Aparat melakukan penjagaan ketat di gedung KPU dihari pertama pendaftaran Paslon. Hal ini dilakukan guna mengurai potensi terjadinya kerumunan massa.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Setiawan menjelaskan, pihaknya mengerahkan sekitar 50 personel untuk berjaga selama proses pendaftaran.

"Sekitar 50 personel pengamanan akan kami libatkan. Nanti juga ada bantuan pengamanan dari TNI ," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (4/9/2020).

Dia mengimbau agar seluruh pihak yang hadir pada saat pendaftaran di KPU untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. "Kami imbau juga masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan dan berdemokrasi secara dewasa," kata dia.

2. Paslon naik opelet ke gedung KPU

Muhamad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo ( Sara), salah satu pasangan bakal calon pada Pilkada Tangerang Selatan 2020, menaiki mobil opelet "Si Doel" saat mendatangi KPU.

Muhamad dan Sara sampai di kantor KPU Kota Tangsel sekitar pukul 14.20 WIB. Keduanya menaiki sebuah mobil opelet tua jenis Morris Minor produksi tahun 1953 milik mantan Gubernur Banten Rano Karno.

Sesampainya di lokasi, Muhamad langsung mengungkapkan kesannya menaiki mobil tua tersebut. Dia mengaku, opelet tua tersebut mengingatkan dia pada masa mudanya ketika memanfaatkan transportasi itu untuk pergi ke sekolah.

"Oh asyik, inget tahun 1980-an, tahun 1980 masih SMP," ujarnya kepada awak media di depan Gedung KPU Tangsel.

Namun, belum diketahui dengan pasti apa alasan paslon ini datang dengan opelet.

3. Alasan daftar di hari pertama

Rahayu Saraswati pun beberkan alasan kenapa melakukan pendaftaran di hari pertama.

"Kenapa hari pertama? Ya tentunya karena kami sudah siap untuk menang," ujar Sara kepada wartawan usai melakukan pendaftaran.

Sementara itu, Muhamad berujar bahwa seluruh berkas yang diperlukan sudah siap dan dapat langsung diberikan ke KPU.

Pihaknya, lanjut Muhamad, tidak mau mengulur waktu mendaftarkan pasangan yang diusung sebagai calon wali kota dan wakil kota Tangsel pada pesta demokrasi yang akan dihelat Desember mendatang.

"Berkas sudah lengkap dan diterima (KPU). Saya persiapkan semuanya yang menjadi persyaratan dari KPU, saya lengkapi semuanya," kata dia.

4. Pendukung Muhammad-Sara berkerumun, aparat bertindak

Kerumunan massa pendukung Muhammad dan Sara tampak memenuhi depan Gedung KPU. Mereka tampak mengiringi kedatangan paslon andalannya mendaftar di hari pertama.

Namun,mereka tidak dapat masuk karena aturan pembatasan jumlah orang yang diperkenankan hadir pada hari pendaftaran bakal pasangan calon di Pilkada Tangsel 2020.

Hanya bakal pasangan calon dan ketua serta sekretaris partai pengusung yang diperkenankan masuk ke aula pendaftaran.

Sementara perwakilan partai pendukung dan 30 relawan bakal pasangan calon yang diperbolehkan masuk ke halaman gedung KPU Tangsel.

Kabag Operasional Polres Tangsel AKP Yudi Permadi mengatakan, pihaknya sudah memberikan imbauan kepada relawan pendukung yang tidak dapat masuk agar membubarkan diri dari depan Gedung KPU Tangsel.

"Jadi karena tadi banyak masa pendukungnya, kemudian kami berikan imbauan akhirnya mereka mengerti," ujarnya kepada Kompas.com.

5. Hari pertama terjadi kerumunan, aparat dan KPU lakukan evaluasi

Hari pertama pembukaan pendaftaran paslon nampak jadi pelajaran tersendiri bagi KPU dan aparat. Terjadinya kerumunan massa membuat para penyelenggara pemilu dan pihak keamanan harus melakukan evaluasi agar kejadian serupa tak terulang di hari selanjutnya.

"Tadi kita lihat bersama cukup crowded, Khususnya siapa yang boleh masuk dan tidak di lingkungan ini," ujar Wakapolres Tangsel Kompol Stephanus Luckyto saat dikonfirmasi.

Menurut dia, pihaknya saat ini tengah berkoodinasi dengan KPU selaku penyelenggara Pilkada dan juga Bawaslu untuk melakukan evaluasi bersama

Selain itu, evaluasi ini juga akan membahas teknis pelaksanaan pada hari selanjutnya, sehingga pendaftaran bisa berjalan dengan kondusif dan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/05/07281881/hari-pertama-pendaftaran-pilkada-tangsel-paslon-muhamad-sara-naik-opelet

Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke