Keduanya sudah resmi menjadi pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Depok setelah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umun (KPU) di hari terakhir pendaftaran, Minggu (6/9/2020).
"KPU Depok telah menerima bakal pasangan calon atas nama KH Muhammad Idris dan Hj Imam Budi Hartono," kata Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna, Minggu.
Nana mengatakan, kedua pasangan tersebut telah melengkapi seluruh dokumen persyaratan sebagai pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok dalam Pilkada 2020.
Seluruh dokumen yang diserahkan tersebut juga telah dikonfirmasi memenuhi syarat oleh KPUD.
"Kami juga telah memberikan tanda terima terkait dengan dokumen yang kami periksa telah memenuhi syarat dan lengkap. Untuk selanjutnya kami lakukan verifikasi untuk tahapan selanjutnya," ucap Nana.
Sudah ajukan cuti dan pengunduran diri
Sementara itu, Idris mengaku sudah mengajukan cuti dan pengunduran diri sebagai Wali Kota Depok untuk maju dalam Pilkada Depok 2020.
"Pengunduran diri sudah selesai tidak masalah, saya sedang mengajukan cuti ke gubernur," kata Idris.
Rencananya, Idris mulai cuti pada 26 September hingga 5 Desember 2020.
Sementara itu, per tanggal 6 Desember 2020, Idris sudah melepas status sebagai Wali Kota Depok.
"Tanggal 6 Desember sudah bukan lagi wali kota saya, nanti tanggal 26 (September) sudah ada wali kota baru sementara," ujar Idris.
Bersaing dengan wakilnya sendiri
Dengan ditutupnya masa pendaftaran bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok kemaren, maka dipastikan hanya ada dua pasangan yang melaju.
Uniknya, di kursi calon Wali Kota Depok, Idris akan bersaing dengan Wakilnya sendiri di periode selanjutnya yakni Pradi Supriatna.
Pradi saat ini merupakan Ketua DPC Gerindra Depok. Ia akan berpasangan dengan kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu, Afifah Alia.
Pradi dan Afifah sudah terlebih dahulu mendadtar sebagai bakal calon sejak hari Jumat (4/9/2020) lalu.
Dari segi partai, Idris yang berasal dari kalangan nonpartai tetapi dekat dengan PKS itu bakal duet dengan kader partai dakwah tersebut.
PKS membangun Koalisi Tertata Adil Sejahtera bersama Demokrat dan PPP dengan total perolehan 17 kursi di DPRD.
Partai-partai seperti PAN dan PKB yang sempat bergabung dalam koalisi itu pilih menyeberang ke kubu lawan.
Di pihak lawan, dua partai yang kini juga berkuasa di level nasional itu menghimpun kekuatan dari Golkar, PSI, PKB, dan PAN dengan jumlah perolehan kursi di DPRD Kota Depok mencapai 33 kursi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/07/10304011/mohammad-idris-petahana-yang-bertarung-untuk-kursi-wali-kota-depok