Salin Artikel

PSBB Akan Kembali Diterapkan, Ini Pesan Asosiasi Pedagang Pasar untuk Pemprov DKI

JAKARTA,KOMPAS.com - Ikatan Para Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) memberikan beberapa catatan kepada Pemprov DKI Jakarta selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total kembali diterapkan.

Catatan ini terkait dengan kebutuhan para pedagang pasar agar tetap bisa bertahan hidup selama PSBB.

Ketua Bidang Infokom DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan mengatakan, pemerintah harus memberikan stimulus kepada para pedagang.

Hal itu bertujuan agar para pedagang tidak terseok-seok mencari pembeli selama PSBB.

Kedua, pihaknya juga menyarankan agar tidak dibuat sistem zonasi penyebaran Covid-19.

"DPP IKAPPI tidak rekomendasikan adanya zonasi seperti yang dilakukan diawal PSBB beberapa bulan yang lalu karena zonasi itulah justru membuat pedagang semakin sulit dan pendapatan pedagang jauh menurun," kata Reynaldi dalam keterangan persnya, Jumat (11/9/2020).

Selain itu, dia juga mengimbau setiap pemerintah kota untuk melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin dan berkala di seluruh pasar di Jakarta.

Hal tersebut demi mencegah adanya penularan Covid-19 dan memberikan rasa aman untuk para pembeli.

Tidak hanya kepada pemerintahan provinsi dan pemerintah kota. Reynaldi juga melayangkan masukannya kepada pengelola pasar yakni PD Pasar Jaya.

"Kami mendorong PD Pasar Jaya menyiapkan sekat plastik agar komunikasi yang terjadi antara pedagang dan pembeli di pasar tradisional bisa dibatasi oleh sekat plastik," kata dia.

Metode ini, lanjut Reynaldi, dinilai ampuh dalam memperkecil potensi penyebaran Covid-19.

Beberapa pasar di daerah pun dia sebut sudah menerapkan fasilitas ini.

Terlepas dari poin catatan itu, Reynaldi mengaku banyak yang terpukul atas kebijakan Pemprov DKI yang akan memberlakukan PSBB total. 

Walau demikian, pihaknya sadar angka penyebaran Covid-19 di ibu kota makin melesat dan mengkhawatirkan.

Maka dari itu, pihak IKKAPI akan mengkoordinasikan rencana ini dengan seluruh pedagang pasar di Jakarta.

Seperti diketahui, Anies memutuskan untuk menarik rem darurat dan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Anies menyebutkan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah faktor yakni ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh dan tingkat kematian yang tinggi.

"Dalam rapat gugus tugas percepatan pengendalian Covid-19 di Jakarta. disimpulkan bahwa kita akan menarik rem darurat yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemi dulu," kata Anies, Rabu (9/9/2020).

Menurut Anies keputusan ini juga mengikuti aturan Presiden Joko Widodo yang meminta kesehatan lebih dipentingkan.

Sebagaimana diketahui, PSBB transisi di DKI Jakarta berakhir pada Kamis (10/9/2020).

PSBB transisi ini telah diberlakukan sejak 5 Juni 2020 lalu dan diperpanjang sebanyak lima kali hingga Kamis hari ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/11/13552021/psbb-akan-kembali-diterapkan-ini-pesan-asosiasi-pedagang-pasar-untuk

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke