Dokter spesialis pun angkat bicara. Katanya, seseorang yang mengonsumsi makanan atau minuman mengandung lemak dan gula mudah terkena diabetes.
Meski begitu, naiknya gula darah memerlukan waktu untuk menjadi pra-diabetes dan akhirnya diabetes.
Bahayanya, ketika sudah dalam kondisi diabetes, seseorang bisa saja belum mengalami gejala. Hal ini biasanya membuat seseorang tidak segera berkonsultasi ke dokter.
Berita seputar kelumpuhan sementara seorang gadis di Bekasi karena meminum boba menjadi berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin, Selasa (29/9/2020).
Selain itu, berita yang masih diikuti pembaca adalah soal kisah pelarian Cai Changpan, terpidana mati kasus narkoba yang kabur dari Lapas Kelas I Tangerang.
Berikut empat berita populer Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin:
1. Lumpuh gara-gara boba
Sebuah kisah mengenai kelumpuhan akibat mengonsumsi minuman bubble atau boba terlalu banyak menarik perhatian warganet di Twitter.
Dalam utasnya, R (20) menceritakan, dalam satu hari dia biasa mengonsumsi dua gelas boba selama tiga sampai empat hari dalam seminggu.
Kebiasaannya ini dia lakukan sejak Desember 2019 dan terus berlangsung.
Selama mengonsumsi boba, dia merasa tak ada yang aneh pada dirinya. Lambat laun, R mulai merasakan ada hal yang aneh pada tubuhnya. Awalnya, dia merasakan kebas pada kaki.
Selama enam hari setelah itu, rasa kebas pada kakinya tak kunjung hilang. Hingga akhirnya, dia merasakan kakinya mengalami lumpuh sementara.
R lalu memutuskan untuk memeriksakan kondisinya ke dokter pada Maret 2020.
"Dokter bilang ini kebanyakan gula, dan pas banget aku sering konsumsi boba. Aku sharing pengalaman minum boba berlebih karena konteks yang di foto base itu isi kulkasnya banyak boba," tutur R kepada Kompas.com, Senin (28/9/2020).
Baca selengkapnya di sini.
2. Pria ditemukan tergeletak tak bernyawa di Depok
Sesosok pria ditemukan tergeletak di dekat Jalan Raya Sawangan, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat pada Selasa (29/9/2020) pagi.
Kepala Seksi Kebakaran dan Penyelamatan pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Tessy Haryati mengonfirmasi bahwa pria tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa.
“Kami mendapatkan informasi (korban meninggal) sekitar pukul 07.32,” ujarnya kepada wartawan, Selasa.
Pemadam kebakaran kemudian mendatangi lokasi menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, mengantisipasi pria tersebut meninggal karena Covid-19, sebab tak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.
Berdasarkan pemeriksaan KTP, korban merupakan pria berinisial H, buruh harian lepas berusia 58 tahun yang beralamat di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca selengkapnya di sini.
Berdasakan keterangan saksi, Changpan alias Cai Ji Fan alias Antoni sempat singgah untuk beli rokok setelah berhasil kabur lewat lubang gorong-gorong.
"Beberapa saksi-saksi masyarakat di sekitar Lapas memang sempat melihat dia (Cai Changpan) sempat membeli rokok," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (29/9/2020).
Setelah berhasil melarikan diri, kata Yusri, Cai Changpan juga sempat pulang ke rumahnya di Kawasan Tejo, Bogor, Jawa Barat.
Polisi melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap 14 saksi yang merupakan pihak lapas, istri dan keluarga Cai Changpan.
"Karena memang jeda waktu dia melarikan diri sekitar 4-5 jam itu dia sudah sampai di kediamannya di daerah Tejo, Bogor, Jawa Barat, sana," katanya.
Cai Changpan berhasil kabur dari Lapas Kelas I Tangerang pada 14 September 2020 lalu. Namun, pelarian itu baru diketahui setelah empat hari kemudian, yakni pada 18 September 2020.
Baca selengkapnya di sini.
Hal tersebut ditulis oleh travel blogger Trinity dalam utas akun twitternya Minggu (27/9/2020) lalu.
Cerita singkat berawal saat Trinity baru saja melakukan perjalanan dari Turki dan hendak pulang ke Indonesia.
Dia mengeluhkan bagaimana petugas kesehatan dan petugas gugus Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta memperlakukan penumpang yang baru datang di termenal kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Dalam kicauannya, Trinity mengatakan saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 18.00 WIB, tiba-tiba petugas ditambah personel TNI dan Polri berteriak-teriak menyuruh duduk.
"Ratusan kursi udah disediakan, lalu ada petugas + tentara + polisi teriak2 nyuruh kita semua duduk dlm bhs Indonesia. Ga ada info tertulis maupun verbal kita disuruh ngapain. Bahkan bule2 juga dibentak tentara, "Hey you, come back!"," tulis Trinity.
Dia mengatakan penumpang yang semakin menumpuk kemudian semakin sering bentakan dari petugas terjadi. Saat itu, Trinity mengaku dirinya serasa seperti sampah dan pengungsi ilegal.
Baca selengkapnya di sini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/30/08091341/populer-jabodetabek-bahaya-di-balik-manisnya-bola-bola-boba-kabur-dari