JAKARTA, KOMPAS.com - Massa dalam demo tolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja juga melakukan penjarahan terhadap kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat.
Penjarahan itu terjadi bersamaan dengan kericuhan dalam aksi menolak pengesahan UU Cipta Kerja di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, mengatakan, massa menjarah laptop yang ada di kantor kementerian itu.
"Pintu kaca kantor Kementerian itu dipecahkan, laptop diambil dijarah semua," ujar Argo saat rilis di Polda Metro Jaya yang disiarkan secara daring, Senin (12/10/2020).
Argo menyayangkan aksi yang dilakukan oleh massa yang diduga ditunggangi oleh kelompok orang tak bertanggung jawab tersebut.
Padahal, kata Argo, pintu masuk berada di lokasi yang cukup jauh dari tempat demo.
"Pagar kantor itu memang dekat jalan besar. Tapi pintu (masuk) dari pagar masih ada sekitar 10 meter. Kantor ini tidak bersalah, tapi dirusak," katanya.
Aksi unjuk rasa menolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja terjadi di beberapa lokasi baik di Jakarta, Bekasi dan Tangerang, Kamis.
Unjuk rasa tersebut berujung ricuh. Massa bentrok dengan polisi yang menembakkan gas air mata untuk memukul mundur.
Mereka berbuat anarkis dengan merusak perkantoran dan membakar sejumlah fasilitas umum yang ada di Jakarta.
Setidaknya ada sejumlah halte bus transjakarta dan 18 pos polisi dirusak dan dibakar oleh massa aksi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/12/16310491/polisi-sebut-massa-demo-juga-jarah-laptop-dari-gedung-kementerian-esdm