Salin Artikel

Polisi Periksa Kejiwaan Dukun Cabul Mengaku Bisa Sembuhkan Covid-19 di Tangerang

TANGERANG, KOMPAS.com - Kapolsek Jatiuwung Kompol Aditya Sembiring mengatakan, tersangka kasus dukun cabul berinisial SD di Tangerang akan diperiksa kejiwaannya.

"Hari senin yang bersangkutan tersangka sudah kami kirimkan ke RS Polri Kramatjati karena penyidik ingin mengobservasi masalah kejiwaan," ujar dia dalam keterangan suara, Rabu (21/10/2020).

Aditya mengatakan, pemeriksaan kejiwaan diperlukan karena jumlah korban perbuatan cabul yang dilakukan tersangka tak sedikit.

"Sehingga kita harus cek kondisi kejiwaannya apakah ada gangguan atau tidak sehingga dia bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata dia.

Aditya mengatakan, setidaknya ada 10 orang perempuan yang sudah melapor menjadi korban dugaan perbuatan cabul yang dilakukan tersangka.

Hasil dari pemeriksaan kejiwaan bisa berlangsung selama 14 hari, sesuai dengan tahapan yang ditetapkan medis.

"Biasanya itu untuk observasi biasanya 14 hari, ada tahapan itu," ujar Aditya.

Adapun sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung AKP Zazali Hariono mengungkap bahwa tersangka SD merupakan seorang sopir angkot yang pekerjaannya terdampak Covid-19.

Selain menjadi sopir angkot, tersangka juga dikenal sebagai tukang urut. Kemudian ia memanfaatkan momen pandemi dengan mengaku dapat mengobati Covid-19.

"Dengan adanya momen Covid itu dia menawarkan diri bahwa dia bisa ngobatin Covid-19 juga," tutur Zazali.

Menggelar praktik sebagai dukun Covid-19 selama kurang lebih dua minggu, SD kemudian ditangkap atas laporan 10 orang yang mengaku sebagai korban pencabulan saat tersangka melakukan pengobatan.

Tersangka dikenakan Pasal 289 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Perbuatan Cabul dengan hukuman maksimal sembilan tahub penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/21/15011871/polisi-periksa-kejiwaan-dukun-cabul-mengaku-bisa-sembuhkan-covid-19-di

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke