Salin Artikel

Menanti Tanggung Jawab Pengembang Melati Residence yang Tak Kunjung Datang...

Kejelasan terkait turap yang longsor dan tanggung jawab oleh pihak pengembang Melati Residence untuk warga yang terdampak longsor dan banjir dinantikan.

"Sampai saat ini saya belum ketemu dengan pengembangnya. Saya juga masih nunggu-nunggu kepastian dan nasib rumah saya," ujar Witarsih (56) saat dihubungi, Jumat (23/10/2020).

Sejak awal kejadian turap longsor pada Sabtu (10/10/2020) sampai saat ini, pihak pengembang belum menghubungi Witarsih untuk membicarakan perihal tanggung jawab atas kerugian yang dialaminya.

Ia pun berharap pihak pengembang bertanggung jawab atas dampak turap longsor yang dialami keluarganya.

"Saya kehilangan tempat tinggal, kenangan yang tidak bisa digantikan," ujarnya.

Ia meminta pihak pengembang mengganti rugi rumahnya yang hancur dan harta benda yang tak bisa terselamatkan. Witarsih pun masih trauma untuk tinggal kembali di rumahnya.

"Untuk kembali lagi ke Jalan Damai, saya trauma banget. Apalagi rumah gantung itu pas di atas rumah saya," ujar Witarsih.

Ade Chandra (43), suami dari korban tewas akibat longsor pun menanti tanggung jawab dari pihak pengembang Melati Residence meskipun ia sudah mendapatkan uang belasungkawa.

Kerugian yang dialaminya mulai dari kehilangan istrinya dan rumahnya dan hancur.

"Pengembang tak ada inisiatif untuk menghubungi dan melakukan perbincangan terkait ganti rugi," kata Chandra saat dihubungi.

Ia meminta pihak pengembang untuk bertanggung jawab dengan benar bukan hanya sekedar memberikan uang belasungkawan.

Saat berkunjung ke rumah tinggal sementaranya di Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta, pihak pengembang pun tak membicarakan perihal ganti rugi ataupun pertemuan lanjut terkait ganti rugi.

"Pihak keluarga kecewa ga ada omongan tanggung jawab ganti rugi," kata Chandra.

Akibat turap yang longsor hingga menyebabkan banjir, Chandra kehilangan nyawa istrinya dan harta benda.

Harta benda yang rusak seperti mesin cuci, rak piring, kompor gas, rice cooker, lemari jati, kulkas, dispenser, televisi, kasur, tempat tidur, sofa, playstation, perhiasan, handphone dan lainya.

"Dirapatin itu belum sama sekali. Sejak kejadian itu belum ada undangan bertemu langsung belum ada. Yang penting saya ada tanggung jawab pemgembang. Saya kasihan sama pihak istri dan keluarga," ujarnya.

Mangkir dari panggilan

Kehadiran pihak pengembang Melati Residence juga dinanti oleh DPRD DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Jakarta Selatan. Namun, pengembang Melati Residence mangkir dari panggilan.

Pengembang Melati Residence diketahui tak menghadiri pertemuan dengan DPRD DKI Jakarta bersama Pemerintah Jakarta Selatan dan dinas-dinas terkait di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Selasa (19/10/2020) siang.

Pihak pengembang Melati Residence beralasan menghadiri pemanggilan dari Polsek Jagakarsa.

“Pihak pengembang Melati Residence tak hadir kemarin. Dengan alasan dia dipanggil Polsek Jagakarsa. Padahal rapat dengan komisi D jamnya berbeda,” kata Ketua Komisi D DPRD DKI, Ida Mahmudah saat dikonfirmasi, Selasa (20/10/2020) siang.

Pihak Melati Residence juga tak hadir dalam rapat bersama pihak Pemerintah Kota Jakarta Selatan. Pengembang Melati Residence pun dua kali tak menghadiri undangan Pemerintah Kota Jakarta Selatan.

Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengatakan, pengembang Melati Residence tak memberikan alasan tak datang ke pertemuan yang diselenggarakan Pemkot Jakarta Selatan.

“Belum ada pertemuan dengan pengembang Melati Residence. Sejak kejadian itu, ada dua undangan bertemu tapi dua kali tak hadir,” kata Marullah saat dikonfirmasi, Kamis (22/10/2020) siang.

Ia berharap pihak pengembang Melati Residence bisa bertanggung jawab atas warga Ciganjur yang terdampak longsornya turap pada Sabtu (10/10/2020) malam. Apalagi, peristiwa tersebut menyebabkan korban tewas.

“Secara umum, kami berusaha supaya pengembang mau bertanggung jawab. Kalau enggak (bertanggung jawab), akan ada sanksi lebih. Itu kan karena kelalaian dan keteledoran, masa dia enggak tanggung jawab,” tambah dia.

Polisi selidiki kasus turap longsor

Kasus longsor turap telah diselidiki oleh pihak kepolisian. Polsek Jagakarsa sudah memanggil pihak pengembang Melati Residence dan warga yang terdampak turap yang longsor.

Pengembang Melati Residence dipanggil dan periksa polisi pada Senin (19/10/2020) lalu pukul 10.00 WIB.

“Pengembang sudah dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan,” kata Kapolsek Jagakarsa, Kompol R Eko Mulyo, Rabu sore.

Pengembang Melati Residence saat ini berstatus sebagai saksi. Polisi masih menyelidiki soal longsornya turap milik perumahan Melati Residence itu.

Sementara itu, warga yang terdampak juga telah diperiksa polisi. Pemeriksaan untuk meminta keterangan terkait kronologi longsor turap yang membuat para korban mengalami kerugian baik jiwa maupun harta.

Chandramengatakan, dirinya dipanggil pihak Polsek Jagakarsa pada Jumat (16/10/2020). Ia diminta menjelaskan kronologi dan kerugian yang dialami akibat musibah.

"Saya ditanya perihal kejadian longsor berikut kronologi kejadian dan harta benda yang hilang," kata Chandra.

Ia menyerahkan segala proses hukum kepada pihak kepolisian. Chandra berharap pihak Melati Residences bisa dikenai hukuman yang setimpal akibat kelalaiannya.

"Dalam pemeriksaan ini, semoga masalah cepet selesai. Pengembang itu ada tanggung jawabnya untuk masyarakat yang terdampak. Khususnya saya yang ada dampak korban jiwa," katanya.

Witarsih (43), salah satu warga yang rumahnya hancur dan keluarganya mengalami luka-luka juga dipanggil oleh Polsek Jagakarsa. Pemanggilannya bersamaan dengan Chandra.

"Sejauh ini saya baru dipanggil ke Polsek Jagakarsa terdekat untuk dimintai kesaksiannya atas musibah kemarin," ujar saat dikonfirmasi, Jumat (23/10/2020).

Ia juga dimintai keterangan terkait kronologi dan kehilangan barang-barang akibat musibah longsor. Witarsih berharap masalah longsor yang menimpa keluarga bisa cepat terselesaikan.

Peristiwa turap yang longsor ini menyisakan harapan-harapan dari para warga. Masalah ini diharapkan bisa cepat tuntas dan berakhir dengan adil.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/24/06420021/menanti-tanggung-jawab-pengembang-melati-residence-yang-tak-kunjung

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke