Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana mengakui kamera CCTV yang sudah terpasang saat ini masih kurang banyak.
"Terkait kamera CCTV memang kita anggap masih kurang, ini terus kami koordinasikan dengan Pemda untuk memasang lagi kamera CCTV," ujar Nana di Polda Metro Jaya, Selasa (3/11/2020).
Nana mengatakan, kamera CCTV akan dipasang di sejumlah lokasi yang sudah dipetakan rawan begal pesepeda.
Polisi setidaknya mengungkap enam dari 12 kasus begal pesepeda yang beraksi sepanjang bulan September hingga November 2020.
Dari enam kasus itu, sebanyak 10 tersangka ditangkap. Mereka berinisial MA (16), SH (26), AR (41), BG (21), RN (22), MMA (17), NY (15), ID (28), MAS (20), dan SL (17).
Menurut polisi, rata-rata mereka pengangguran.
Nana mengatakan, para tersangka tidak saling mengenal. Mereka mengaku beraksi secara perorangan.
"Sampai saat ini mereka masih (beraksi) perorangan tidak ada kelompok-kelompok. Tapi ini nanti akan kita dalami terkait masalah ini," katanya.
Hasil dari pemeriksaan, para tersangka awalnya mengamati korban yang sedang bersepeda sendiri.
Setelah ada kesempatan, mereka mulai beraksi dengan memepet menggunakan sepeda motor dan merampas barang berharga korban.
Meski demikian, polisi menduga jumlah kasus pembegalan terhadap pesepeda lebih tinggi karena masih banyak korban yang enggan melapor.
Sebagian besar pelaku mengaku sudah lebih dari satu kali beraksi.
"Tiap pelaku ditanya pasti dijawab sudah tujuh kali, ada yang lima kali. Jadi kalau dihitung harusnya laporan polisinya sudah banyak, tapi ternyata baru 14, banyak korban-korban tidak melapor," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus.
Yusri berharap masyarakat tidak segan untuk melaporkan segala bentuk kasus kejahatan kepada pihak kepolisian.
Laporan masyarakat akan sangat membantu tugas kepolisian mengungkap kasus kejahatan yang meresahkan masyarakat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/03/17182171/marak-pembegalan-pesepeda-polda-metro-ingin-kamera-cctv-ditambah