Salin Artikel

Polisi Dalami Dugaan Pengerukan Saluran Air Sebabkan Kebakaran di Setiabudi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mendalami pengerukan saluran air yang diduga menyebabkan rumah roboh dan menimbulkan kebakaran di Jalan Batu Raya, Gang Batu Virus, RT 005 RW 007, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Kapolsek Metro Setiabudi AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, saat ini Polsek Setiabudi masih meminta keterangan saksi korban terkait kronologi kebakaran.

“Jadi memang ada pengerukan saluran untuk antisipasi banjir. Namun apakah itu penyebabnya atau bukan masih didalami,” kata Yogen saat dikonfirmasi, Jumat (27/11/2020) siang.

Yogen menyebutkan, robohnya rumah bisa memiliki sejumlah penyebab, seperti dugaan adanya pengerukan saluran air atau bangunan yang tak sesuai dengan izin mendirikan bangunan (IMB).

Menurut Yogen, Polsek Setiabudi sementara belum menggelar pemeriksaan resmi.

“Pemilik indekos yang (rumahnya) pertama roboh yang akan kami minta keterangan resmi juga belum hadir ke kantor. Nanti kalau sudah resmi akan saya infokan lagi ya,” kata Yogen.

Kini polisi telah memasang garis polisi di lokasi kebakaran.

Kebakaran terjadi di permukiman padat penduduk di Menteng Atas, Setiabudi, pada Jumat sekitar pukul 00.45 WIB.

Penyebab awal api diduga berasal dari runtuhan bangunan yang menimpa kabel listrik.

“Di permukiman warga RT 005 RW 007, Menteng Atas, Setiabudi, lagi ada proyek pengerjaan perbaikan saluran. Tapi, penggalian salurannya terlalu mepet ke rumah warga hingga pondasi salah satu rumah kos tergerus,” kata Benediktus Suyoto, pemilik rumah kos yang ambruk saat dikonfirmasi.

Awalnya, pukul 17.00 WIB, rumah indekos sudah terlihat miring. Sekitar pukul 19.00 WIB, terdengar suara tembok retak.

“Sekitar pukul 00.40-an tuh rumah ambruk. Material bangunan menimpa kabel listrik hingga timbul percikan api,” lanjut Benediktus.

Kemudian, api menyambar barang yang mudah terbakar lalu membesar.

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan (Sudin Gulkarmat Jaksel) Helbert Plider Luan Gaol mengatakan, bangunan yang runtuh tersebut menyebabkan hubungan arus pendek listrik.

Api kemudian membesar.

Sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.

Unit-unit yang dikerahkan berasal dari Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan dan Sudin Gulkarmat Jakarta Timur.

“Kesulitan hanya akses dan material galian menuju titik api. Sumber air dekat,” ujar Helbert saat dikonfirmasi.

Ada 23 rumah yang terbakar akibat peristiwa itu. Api dipastikan padam sekitar pukul 05.53 WIB. Tak ada korban jiwa dari kebakaran ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/27/15310931/polisi-dalami-dugaan-pengerukan-saluran-air-sebabkan-kebakaran-di

Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke