Salin Artikel

Tiga Momen Saling Serang Pradi-Afifah dan Idris-Imam di Debat Pamungkas Pilkada Depok

DEPOK, KOMPAS.com - Rangkaian debat publik kandidat Pilkada Depok 2020 berakhir semalam, Jumat (4/12/2020).

Debat pamungkas ini diwarnai saling serang secara frontal antara kubu nomor urut 1 Pradi Supriatna-Afifah Alia dengan kubu nomor urut 2 Mohammad Idris-Imam Budi Hartono.

Pertarungan ditambah menarik menilik latar belakang kedua calon wali kota yang sama-sama petahana.

Idris merupakan wali kota saat ini, sedangkan Pradi wakilnya.

Di posisi wakil, Imam datang dengan rekam jejak legislator kawakan dengan pengalaman 20 tahun di DPRD Kota Depok dan Jawa Barat, sedangkan Afifah merupakan kader PDI-P pendatang baru dalam kancah politik Depok.

Berikut Kompas.com merangkum 3 momen seru saling serang antara kedua kubu dalam debat kemarin:

1. Pradi sebut banyak lembaga dikuasai kubu Idris selama ini

Pradi menyerang Idris ketika debat berlangsung seputar isu kebudayaan.

Ia menilai, kurang maksimalnya kegiatan budaya disebabkan lantaran Idris tidak memberikan pekerjaan mengelola kebudayaan kepada orang yang tepat.

"Kami punya catatan terkait itu dan memang ada satu yang memang harusnya menjadi ketua dewan budaya Kota Depok tapi tidak diberikan rekomendasi oleh wali kota kemarin (Idris)," ungkap Pradi tanpa menyebut nama.

Giliran Idris menjawab, ia langsung membantah bahkan memberikan sedikit ralat kepada kompatriotnya itu.

"Saya tegaskan dan saya ralat sedikit tidak ada dan belum ada dewan kebudayaan di Kota Depok. Yang ada adalah dewan kesenian Kota Depok," kata Idris.

"Tuntuan ketua dewan kesenian itu memang pertimbangan kami, jangan sampai ini didominasi oleh fungsionaris partai politik, agar lebih netral agar lebih pluralis dalam menanggapi hal seperti ini," ujarnya, juga tanpa menyebut nama.

Pradi sontak balik menyerang.

"Saya pikir proses itu sudah benar, namun nampaknya bisa dilihat dari berbagai lembaga yang ada, terus terang saya mengatakan, banyak dikuasai oleh kelompok Pak Idris. Dan ini saya pikir kurang tepat untuk ke depan," tuding Pradi.

2. Idris sembur Pradi karena jawabannya tak nyambung

Kemudian gantian Idris yang mencecar Pradi. Mulanya, Pradi diberi pertanyaan cara menekan laju pertumbuhan dan kepadatan penduduk di Kota Depok yang tinggi.

Pradi justru menjawabnya dengan berbagai klaim mengenai rencananya lakukan perubahan di sektor pembangunan, utamanya infrastruktur dan integrasi transportasi.

Penjelasan ini langsung menuai reaksi spontan Idris ketika ia diberikan kesempatan berbicara.

"Kalau tidak salah, yang ditanyakan adalah persoalan kependudukan dan aglomerasi," kata Idris yang tampil debat secara virtual karena masih isolasi mandiri setelah terpapar Covid-19.

"Bukan persoalan tata ruang. Cermati pertanyaan tersebut," tambahnya.

Idris kemudian menyampaikan berbagai hal mengenai situasi demografi di Kota Depok yang menurutnya juga perlu dibenahi.

Tak hanya itu, Idris juga tampak gerah dengan siasat Pradi, yang kerapkali menganggapnya hanya pandai berwacana.

Ia memanfaatkan kesempatannya untuk balik menyindir Pradi.

"Kami sudah banyak sudah melakukan banyak hal bukan hanya berwacana, bukan hanya berwacana," kata Idris.

"Ngomong perubahan-perubahan padahal Pak Pradi juga merasakan ketika saya ajak kerja sama untuk menjadikan Depok ini 25 daerah terbaik nasional," ungkapnya.

3. Imam dan Pradi saling tuduh soal singkatan

Masuk segmen 3, adu mulut terjadi cukup intens antara Pradi dengan Imam. Saking intens, baik Pradi maupun Imam sampai balas-membalas saat bukan giliran mereka bicara.

Mereka berdua saling tuduh soal siapa yang tak mengerti soal istilah BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane), ketika moderator melempar isu seputar sungai dan situ kepada Pradi.

"Ini persoalan kami selama ini, terkait dengan tanggung jawab, tetapi bukan tidak mungkin kita bisa cari solusinya ketika kita mampu membangun komunikasi yang apik dengan pemerintah pusat, dalam hal ini adalah BWSCC yang memang menangani ini," ujar Pradi.

Politikus Gerindra itu kemudian membeberkan berbagai wacananya soal pelestarian situ di Depok.

Ia juga bicara soal pemanfaatan situ sebagai nilai tawar Depok terhadap DKI Jakarta.

Begitu tiba giliran Imam menanggapi, ia langsung menyerang Pradi.

"Tadi Pak Pradi menyebut salah, bukan BSCC," kata Imam yang langsung disela Pradi tak sampai sedetik berselang.

"BBWSCC," sela Pradi, berbarengan dengan Imam yang masih berbicara, "... tapi BBWSCC, balai besar wilayah sungai".

Moderator sampai harus menegur Pradi karena saat itu giliran Imam berbicara.

Pradi lalu memeragakan gestur tangannya ke telinga, seperti hendak menuduh Imam tak mendengar dengan baik ucapannya.

Setelah Imam tuntas bicara, Pradi merasa masalah belum selesai.

"Terima kasih Pak Imam. Mungkin Pak Imam yang salah dengar. Saya katakan BBWSCC," ujar Pradi.

"Ada rekamannya, Bang," balas Imam.

"Ya, silakan dilihat. Karena saya sangat serius terkait hal ini," jawab Pradi.

Sebagai informasi, Pilkada Depok 2020 akan digelar pada 9 Desember nanti.

Idris-Imam diusung 17 kursi di parlemen, yakni melalui PKS, Demokrat, dan PPP serta Partai Berkarya di luar parlemen.

Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil Idris saat ini di Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk terdiri dari 33 partai di DPRD Kota Depok, yakni Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI, serta 7 partai lain di luar parlemen.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/05/06272751/tiga-momen-saling-serang-pradi-afifah-dan-idris-imam-di-debat-pamungkas

Terkini Lainnya

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke