Salin Artikel

Polisi Belum Temukan Unsur Pidana Tiga Terduga Calo Rapid Test di Stasiun Senen

"Akan kita dalami apakah ada tindak pidananya atau penyalahgunaan tentang rapid ini kami masih mohon waktu," ujar Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto dalam konferensi pers, Minggu (20/12/2020).

Heru mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan penyelidikan. Hingga saat ini belum ada pasal yang disangkakan terhadap tiga terduga pelaku berinisial AS, LT, dan SH.

"Kita masih melakukan penyelidikan, jadi belum bisa kita nyatakan apa-apa," ucap dia.

Begitu juga terkait klinik tempat ketiga terduga pelaku mengantarkan korban-korbannya untuk melakukan rapid test.

"Masih kita dalami lagi. Karena kalau kita ekspose bubar (kliniknya) nanti," kata dia.

Dia kemudian mengimbau kepada masyarakat agar mencari tempat rapid test yang memiliki validasi sehingga hasilnya bisa dipertanggungjawabkan dan tidak membawa penyakit saat bepergian.

"Imbauan kepada masyarakat kalau mau berangkat memastikan tempat rapid ini benar-benar valid sehingga kalau pulang kampung tidak menularkan covid," kata dia.

Adapun sebelumnya polisi menangkap tiga orang calo rapid test di Stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat pada Minggu (20/12/2020) dini hari pukul 01.30 WIB.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, modus yang digunakan pelaku adalah menawarkan jasa rapid test dengan harga murah.

Pelaku menawarkan hasil rapid test tanpa dilakukan pemeriksaan kesehatan.

"Modus operandinya, pelaku menawarkan hasil rapid tes tanpa dilakukan pemeriksaan kesehatan dan harganya murah," ucap Yusri.

Sementara itu, PT KAI Daop 1 Jakarta memastikan tidak ada calo rapid test Covid-19 yang berkeliaran di dalam Stasiun Pasar Senen.

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunnisa mengatakan, proses pemeriksaan berkas kesehatan penumpang dilakukan petugas dengan penuh ketelitian. Petugas mengecek keabsahan berkas.

“Terkait informasi adanya pihak lain di luar area Stasiun, yang menawarkan jasa kepada calon penumpang agar menuju klinik tertentu untuk melakukan rapid atau pemeriksaan kesehatan atau mendapatkan surat kesehatan, Daop 1 Jakarta telah melakukan koordinasikan dengan pihak yang berwenang agar dapat melakukan tindak lanjut penelusuran,” ujar Eva dalam keterangan tertulis, Minggu siang.

Eva mengatakan, calon penumpang tidak harus melakukan rapid test di stasiun. Calon penumpang dapat melakukan di instansi layanan kesehatan lainnya.

“Yang perlu diperhatikan adalah berkas hasil rapid dengan hasil non reaktif tersebut wajib dibawa saat akan melakukan perjalanan KA,” tambah Eva.

Aktivitas tes Rapid di Stasiun merupakan layanan tambahan yang dihadirkan oleh PT KAI dengan menggandeng PT RNI sebagai penyedia jasa tes rapid.

Tujuannya untuk mempermudah para pengguna jasa KA yang akan melakukan rapid test dengan harga murah. Rapid test di Stasiun dikenakan biaya seharga Rp 85.000.

“Calon penumpang yang akan rapid di Stasiun wajib menunjukan bukti kode booking tiket. Jika hasil rapid reaktif, maka biaya tiket yang telah dibeli akan dikembalikan penuh,” ujar Eva.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/20/16213181/polisi-belum-temukan-unsur-pidana-tiga-terduga-calo-rapid-test-di-stasiun

Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke