JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan memantau dan mengendalikan mobilitas penduduk yang keluar dan masuk ke Ibu Kota.
Upaya ini dilakukan guna mencegah penularan dan peningkatan kasus Covid-19.
Selain itu, Anies juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas liburan, terlebih keluar dari Jakarta selama periode liburan.
"Mobilitas penduduk ini akan kami pantau dan dikendalikan agar tak terjadi penularan, baik orang dari luar ke Jakarta maupun sebaliknya, sehingga perlu bagi kita khususnya para keluarga di Jakarta untuk menahan diri tidak melakukan aktivitas liburan ke luar rumah, terlebih keluar dari Jakarta," kata Anies melalui keterangan tertulis, Senin (21/12/2020).
Sebab menurut Anies, Pemprov DKI Jakarta mencatat ada kecenderungan peningkatan kasus Covid-19 sejak 7 November 2020.
Dari beberapa kasus, teridentifikasi ada riwayat bepergian ke luar Jakarta selama cuti bersama.
Bahkan berdasarkan data dari Facebook Data for Good, ada pergerakan penduduk dari Jabodetabek ke luar area Jabodetabek pada 8 Desember atau satu hari jelang gelaran Pilkada serentak.
Hal ini berimplikasi pada adanya pergerakan penduduk kembali ke Jabodetabek setelah periode libur selesai.
Anies menilai, hal ini juga bisa berlaku saat periode libur akhir tahun berlangsung dan berpotensi terjadi penularan.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mencatat adanya kenaikan persentase kasus positif Covid-19 yang signifikan.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, persentase penambahan total kasus terkonfirmasi positif menunjukkan tren kenaikan selama empat pekan terakhir.
Pada 20 Desember 2020, akumulasi kasus positif di Jakarta mencapai 163.111. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 13,3 persen dibandingkan dua pekan sebelumnya, yakni 143.961 kasus pada 6 Desember.
"Kami mencatat bahwa kenaikan persentase kasus terkonfirmasi positif signifikan mulai terjadi sejak pertengahan bulan November dan kini stabil di angka 13 persen," ucap Widyastuti.
Widyastuti menambahkan, tingkat keterisian tempat tidur isolasi pasien Covid-19 yang tersedia di Ibu Kota mencapai 85 persen, sedangkan untuk ICU mencapai 80 persen.
Peningkatan keterisian tempat tidur tersebut, kata Widyastuti, terus terjadi dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Data terakhir per 20 Desember 2020 mengungkap, dari 6.663 tempat tidur isolasi, kini sudah terisi 5.691 tempat tidur.
Sedangkan untuk ruang ICU terdata ada 907 tempat tidur, dan kini sudah terisi 772 tempat tidur.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/21/10563911/anies-sebut-pemprov-dki-jakarta-akan-pantau-pergerakan-mobilitas