Salin Artikel

Mampukah Jakarta Menampung Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca-libur Akhir Tahun?

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono telah memprediksi bahwa kasus Covid-19 di Ibu Kota akan terus meningkat hingga awal tahun depan.

Pasalnya, terdapat peningkatan aktivitas masyarakat, mulai dari kerumunan simpatisan Front Pembela Islam (FPI) hingga penyelenggaraan Pilkada serentak.

Tercatat pula peningkatan arus mudik pada periode libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di sejumlah titik seperti bandara dan stasiun kereta api jarak jauh.

Secara historis, Jakarta selalu mencatatkan lonjakan kasus Covid-19 pasca libur panjang, hingga menyebabkan rumah sakit dan kuburan penuh dengan korban virus SARS-CoV-2 tersebut.

Masihkah Jakarta mampu menampung lonjakan kasus pasca libur akhir tahun ini? Simak beberapa fakta terkait kondisi terkini Covid-19 di Ibu Kota:

TPU over kapasitas

Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon di Jakarta Timur, yang menampung jenazah pasien Covid-19, telah menampung jenazah melebihi kapasitasnya.

Penanggung Jawa Pelaksana Pemakaman Covid-19 TPU Pondok Ranggon, Muhaemin, mengatakan bahwa total 4.650 jenazah pasien Covid-19 telah dimakamkan di sana sepanjang Maret 2020 hingga 25 Desember 2020.

Dalam sehari, rata rata 75 jenazah dikebumikan di sana sesuai protokol Covid-19.

"Kondisi terkini hingga tanggal 25 Desember 2020, sudah full total untuk lahan baru khusus Covid-19 di TPU Pondok Ranggon," ujar Muhaemin, seperti dilansir Antara.

Pengelola TPU tersebut kemudian merujuk jenazah pasien Covid-19 ke TPU lain sebagai jalan keluarnya. Untuk saat ini, TPU Pondok Ranggon hanya melayani pemakaman secara tumpang untuk jenazah pasien Covid-19.

"Secara umum, jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 saat ini dirujuk ke TPU Tegal Alur. Kecuali bila ada jenazah dari keluarganya di salah satu makam di TPU Pondok Ranggon. Kalau diizinkan (pihak keluarga), kita makamkan secara tumpang," kata Muhaemin.

Dengan penuhnya kapasitas TPU Pondok Ranggon, TPU Tegal Alur di Jakarta Barat menjadi satu-satunya tempat pemakaman khusus yang menampung korban Covid-19.

Ketua Pelaksana TPU Tegal Alur, Wawin Wahyudi menyebutkan, beban para petugas makam bertambah berkali-kali lipat dari biasanya.

Jika sebelum pandemi mereka menerima 10 jenazah per hari untuk dimakamkan, sekarang jumlahnya bisa mencapai 30 jenazah atau lebih.

Ia juga menyebutkan, lahan di TPU Tegal Alur semakin sempit. Lahan yang tadinya disiapkan untuk lima tahun, sudah hampir habis dalam kurun waktu hanya 10 bulan karena pandemi ini.

Rumah sakit hampir penuh

Ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU khusus pasien Covid-19 di Jakarta hampir penuh akibat lonjakan kasus.

Dari data Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang dihimpun per 25 Desember 2020, ada 6.984 tempat tidur isolasi yang tersedia di Jakarta. Sekitar 84 persen di antaranya sudah terisi.

Sedangkan jumlah tempat tidur ICU adalah 930, dan sudah terisi sebanyak 79 persen.

Tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU tersebut berada di atas ambang batas standar Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yakni sebesar 60 persen.

Menanggapi kondisi itu, Dinas Kesehatan DKI kemudian berencana akan menambah kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU untuk pasien Covid-19. Selain itu, akan dilakukan pula penambahan rumah sakit rujukan Covid-19.

"Mungkin nanti akan ada Rumah Sakit yang sebelumnya belum jadi rujukan Covid-19 berproses menjadi RS rujukan Covid-19," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia.

Menurut Dwi, perubahan RS non Covid-19 menjadi RS Covid-19 membutuhkan persiapan matang, salah satunya, RS tersebut harus memisahkan pasien Covid-19 dengan non Covid-19.

Saat ini, total ada 98 RS rujukan Covid-19 di Jakarta. Sebanyak 90 RS rujukan ditetapkan lewat Keputusan Gubernur. Sementara 8 lainnya ditetapkan lewat Keputusan Menteri Kesehatan.

Lonjakan kasus usai libur panjang

DKI Jakarta mencatatkan lonjakan kasus Covid-19 setiap kali usai libur panjang. Momen tersebut antara lain:

1. Libur Hari Raya Idul Fitri pada bulan Mei 2020

Momen libur panjang tersebut berdampak pada kenaikan kasus di bulan Juni 2020.

Menurut Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah, terdapat peningkatan kasus sebesar 70 hingga 90 persen usai hari raya tersebut. Kenaikan kasus mulai terlihat sejak 6 Juni hingga akhir Juni 2020.

"Yang sebelumnya angkanya mungkin hanya di angka 600 per harinya, tiba-tiba naik menjadi 1.100 per harinya," kata Dewi dalam video bertajuk "Covid-19 Dalam Angka: Belajar dari Pengalaman Libur Panjang" yang disiarkan Youtube BNPB Indonesia, Rabu (16/12/2020).

2. Libur Hari Kemerdekaan RI dan Tahun Baru Islam

Akibat libur panjang dari tanggal 20 hingga 23 Agustus tersebut, tercatat kenaikan kasus Covid-19 secara signifikan pada pekan pertama bulan September 2020.

Jumlah akumulatif kasus mingguan Covid-19 pada pekan pertama September naik menjadi 30.000 kasus. Padahal di bulan Agustus, jumlah akumulatif kasus mingguan Covid-19 adalah 13.000 kasus.

Hal ini dikonfirmasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyatakan tercatat peningkatan kasus pada 12 hari pertama bulan September.

"Dua belas hari pertama bulan September menyumbang 25 persen kasus positif Covid-19 di Jakarta (sejak kasus pertama Muncul di bulan Maret 2020," ujar Anies saat konferensi pers tanggal 13 September 2020.

3. Libur Maulid Nabi Muhammad SAW

Kenaikan kasus baru terlihat tiga pekan pasca libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 28 Oktober hingga 1 November 2020.

Khusus wilayah Jakarta, Anies menjelaskan, kasus aktif tertinggi terjadi pada September lalu dan mulai menurun pada Oktober dan awal November.

Namun, kasus aktif kembali meningkat pada pekan ketiga November, yang semula berada di bawah garis grafik 8.000 kasus aktif, kini kembali sejajar di angka 8.000 kasus aktif.

Dalam 10 hari terakhir, tercatat enam kali lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota dengan penambahan kasus harian melebihi angka 1.800. Bahkan pada 25 dan 26 Desember 2020, tercatat penambahan kasus harian melebihi angka 2.000.

Adapun lonjakan kasus harian tertinggi terjadi pada 25 Desember dengan penambahan 2.096 kasus baru.

Sementara itu, total kasus Covid-19 di Jakarta hingga hari Minggu kemarin adalah 175.926. Dari jumlah tersebut, 158.615 orang dinyatakan sembuh, sedangkan 3.204 meninggal dunia.

Hingga kemarin, sebanyak 14.107 pasien tercatat masih dirawat atau menjalani isolasi mandiri.

Arus mudik meningkat

Arus mudik terpantau meningkat di sejumlah titik pemberangkatan penumpang, seperti di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, dan stasiun kereta api jarak jauh Daop 1 Jakarta.

Pengelola Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II, mencatatkan kenaikan penumpang sebanyak 22 persen jika dibandingkan dengan bulan lalu. Sedangkan untuk jumlah penerbangan meningkat 27 persen dari bulan lalu.

Jumlah penumpang di puncak arus mudik Natal tahun ini, yakni pada 23 dan 24 Desember, mencapai sekitar 85.000 per hari. Jumlah penerbangan sendiri melebihi angka 900 per hari.

Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta mengonfirmasi adanya "peningkatan (jumlah penumpang) jika dibandingkan dengan hari normal".

PT KAI Daop 1 menyatakan puncak keberangkatan penumpang tertinggi terjadi pada Rabu (23/12/2020) dengan total 16.700 penumpang. Daerah tujuannya antara lain Bandung, Jawa Barat; Solo, Jawa tengah; Yogyakarta; dan Surabaya, Jawa Timur.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/28/15165431/mampukah-jakarta-menampung-lonjakan-kasus-covid-19-pasca-libur-akhir

Terkini Lainnya

Tolak Tapera, Warga: Kesannya Kayak Dipaksa Punya Rumah, Padahal Masih Banyak Kebutuhan Lain

Tolak Tapera, Warga: Kesannya Kayak Dipaksa Punya Rumah, Padahal Masih Banyak Kebutuhan Lain

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki 500.000 Data Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki 500.000 Data Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Megapolitan
Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju pada Pilkada DKI

Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju pada Pilkada DKI

Megapolitan
Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 'Horor' di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

[POPULER JABODETABEK] "Horor" di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Megapolitan
Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke