Salin Artikel

Jenazah Covid-19 Bisa Dimakamkan di 4 TPU di Jakpus, tapi Sistem Tumpang

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta Pusat bisa digunakan untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19.

Namun, pemakaman hanya dibolehkan dengan sistem tumpang atau ditimpa dengan makam keluarga yang lebih dulu telah dimakamkan di sana.

"Empat TPU itu hanya diizinkan pemakaman secara tumpang," ucap Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat Mila Ananda, Selasa (29/12/2020).

Adapun keempat TPU tersebut, yakni TPU Kawi-kawi di Johar Baru, TPU Karet Bivak, TPU Karet Pasar Baru Barat, dan TPU Petamburan di Tanah Abang.

Seluruh lahan di keempat TPU tersebut sudah terisi sehingga hanya dapat dilakukan dengan sistem tumpang.

Menurut Mila, sejak Maret 2020, sudah 34 jenazah pasien Covid-19 yang telah dimakamkan dengan sistem tumpang di empat TPU tersebut.

Pemakaman terbanyak pada Desember ini. Ada 18 jenazah Covid-19 yang sudah dimakamkan di keempat TPU tersebut selama sebulan terakhir.

"Pokoknya harus satu keluarga baru bisa ditumpang atau ditiban," ucapnya.

Di luar empat TPU di Jakpus tersebut, Pemprov DKI sebenarnya sudah menyiapkan dua TPU khusus untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19, yakni TPU Pondok Ranggon dan TPU Tegal Alur.

Namun, blok makam khusus jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, baik untuk jenazah muslim maupun non-muslim, sudah penuh sejak 20 Desember lalu, sehingga pemakaman dengan protap Covid-19 di sana juga harus menggunakan sistem tumpang.

Sementara itu, blok makam di TPU Tegal Alur masih tersedia untuk jenazah pasien Covid-19. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/29/19392901/jenazah-covid-19-bisa-dimakamkan-di-4-tpu-di-jakpus-tapi-sistem-tumpang

Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke