Diketahui, pria tersebut berinisial T yang merupakan polisi berpangkat Ajun Inspektur Satu (Aiptu) yang berdinas di wilayah Jakarta Selatan.
Sebelumnya warga setempat sempat mendengar T terlibat cekcok.
Tak lama berselang terdengar suara letusan pistol, yang diketahui upaya T menembak istri dan anak sebelum akhirnya bunuh diri.
Warga dengar suara tembakan 3 kali
Salah satu warga, Kondang, menyebut ada sekitar tiga kali suara yang diduga tembakan sebelum T ditemukan bunuh diri.
"Awalnya ada keributan, lalu ada bunyi pistol tiga kali," ujar Kondang kepada wartawan, Rabu.
Setelah letusan pistol terdengar sekira pukul 11.00, Kondang mengaku mendengar suara minta tolong dari arah rumah lokasi insiden itu terjadi.
"Anaknya kena tembak sebelah kanan di dadanya. Ibunya juga kena di kakinya. Jadi dibawa ke rumah sakit semua," ujar dia.
Tertembak di dada, anak ditemukan kritis
"Nah, orangtuanya (pelaku) bunuh diri pakai pistol," tambah Kondang.
Anak T disebut dalam kondisi kritis usai menerima tembakan.
Polisi yang mendapati laporan peristiwa itu tiba di lokasi kejadian dan melangsungkan olah TKP.
Mulut gang yang terpaut sekira 50 meter menuju rumah tersebut dipalang menggunakan dua bilah baja ringan.
Dikenal ramah namun pendiam
Semasa tinggal di lokasi kejadian, T dikenal oleh warga setempat merupakan sosok yang ramah. Hanya saja, dia juga dikenal pendiam.
"Dia orangnya ramah juga. Hanya memang orangnya agak pendiam. Kalau kita nggak negur dia pendiam," kata PA, salah satu tetangga T.
"Dia kan jarang pulang, tapi kalau dia di sini kemudian kita berhenti, mau ngobrol," ujar PA.
Irit bicara sebelum kejadian
Walau menurut PA, akhir-akhir ini T memang lebih irit bicara ketika disapa tetangga.
"Tetangga kemarin pagi ketemu, ditanya mau ke mana. Biasanya jawab ini ini ini ini...., kali itu dia cuman jawab 'uduk' (ingin beli nasi uduk)," ujar PA.
"Aku ketemu dia dua atau tiga hari lalu ya seperti itulah. Karena melihat seperti ada masalah, ya kami enggak tahu ya, tiba-tiba kudengar (Aiptu SPT) menembak anaknya," ungkapnya.
Insiden penembakan itu terjadi begitu cepat. PA tak mendengar ada percekcokan. Ia mendadak dengar suara tembakan tiga kali yang mengagetkan warga sekitar.
"Lagi tidur di dalam, tiba-tiba dar der dor, sudah pada tumbang begitu, berdarah-darah semuanya," tutup PA.
Dalam kondisi kritis
Belakangan diketahui, T merupakan anggota Polsek Tebet, Jakarta Selatan. Ia bernama lengkap Slamet Teguh Priyanto.
Kanit Reskrim Polsek Tebet AKP Agus Herwahyu Adi membenarkan bahwa Slamet merupakan anggota Polsek Tebet.
"Iya betul, dia anggota kami, pangkat Aiptu," kata Agus saat dikonfirmasi.
Aiptu Slamet sudah bertugas di Polsek Tebet selama 20 tahun. Sebelum peristiwa itu terjadi, ia bretugas di bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).
Adapun anak Aiptu Slamet juga seorang polisi dengan pangkat bripda yang bertugas di Sabhara Polda Metro Jaya.
Kini, dikabarkan ia dalam kondisi kritis karena tertembak pada bagian dada dan kakinya.
Sementara istri Aiptu Slamet, terkena tembakan pada bagian kaki.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/31/07594081/sederet-fakta-polisi-tembak-anak-istri-lalu-bunuh-diri-di-depok-berawal