Salin Artikel

Polisi Selidiki Kasus Pengeroyokan Pencuri Motor di Serpong hingga Meninggal

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi menyelidiki kasus pengeroyokan pencuri sepeda motor di Buaran, Serpong, Tangerang Selatan, hingga meninggal dunia usai dirawat di rumah sakit, Selasa (5/1/2021).

Kanitreskrim Polsek Serpong Iptu Lutfi Hayata menjelaskan, pihaknya tengah mengumpulkan data dan meminta keterangan saksi warga yang mengetahui penangkapan pencuri tersebut.

"Kami sudah menyelidiki, masih diselidiki. Pencarian data dulu," ujar Lutfi saat dikonfirmasi, Rabu (6/1/2021).

Saat ini, kata Lutfi, polisi sudah memeriksa tiga orang saksi, mulai dari warga di sekitar lokasi pencurian dan pengeroyokan hingga korban pencurian sepeda motor.

"Tiga saksi, korban (pencurian) dan tetangga korban," ungkap Lutfi.

Kendati demikian, dia enggan memastikan apakah akan ada warga yang nantinya menjadi tersangka atas kasus pengeroyokan pencuri hingga tewas tersebut.

"Kami belum berani mengarah ke sana. Kami masih pengumpulan data dan keterangan saksi dulu," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria ditangkap dan menjadi bulan-bulanan warga setelah tepergok mencuri motor di kawasan Buaran, Selasa.

Dalam video yang diterima Kompas.com, terlihat pria berkaus hitam tergeletak tak berdaya di pinggir jalan dan menjadi tontonan warga dan pengendara yang melintas.

Wajah pria tersebut juga terlihat babak belur akibat dihakimi massa.

Lutfi Hayata membenarkan aksi pencurian dan panangkapan satu dari dua pelaku oleh warga setempat.

"Benar, kejadian pagi. Satu pelaku diamankan dan dibawa ke Rumah Sakit Kramatjati," ujar dia, Selasa.

Seorang saksi warga, Nita (36), menjelaskan, pria tersebut bersama seorang rekannya tepergok mencuri motor di rumah kontrakan, Jalan Haji Jamad, Buaran.

Aksi pencurian itu, kata Nita, dilakukan sekitar pukul 05.30 WIB. Namun, aksi mereka diketahui oleh tetangga yang langsung berteriak.

"Jadi tadi itu si pelaku masuk, enggak ada yang kenal. Ternyata satu orang jebol kunci motor, yang satu di depan nungguin," ujar Nita.

Setelah aksinya diketahui warga, pelaku panik dan melarikan diri, lalu meninggalkan motor curiannya.

Sementara itu, pelaku lain yang menunggu di depan rumah kontrakan kabur menggunakan motornya.

"Pas mau kabur, motor yang mau dicuri nyangkut, ditinggal. Dia lari. Yang nunggu di depan kabur pake motor dikejar warga," kata dia.

Jaro Udin (49) warga yang ikut menangkap menjelaskan, pria dalam video tersebut merupakan pelaku yang menunggu di depan kontrakan untuk memantau sekitar lokasi.

Sebelum ditangkap, pelaku sempat bersembunyi di semak-semak sampai akhirnya ketahuan dan langsung dikepung warga.

"Orang sudah ramai yang ngejar, dikepung. Sempat dihantam di sini sama warga, baru ditahan jangan (dipukul). Dia tidak meninggal, masih sadar. Nah kalau yang pemetiknya, lari dia, kabur," kata Udin.

Kapolsek Serpong Kompol Supriyanto menjelaskan, pria berinisial F itu mengalami luka serius di bagian kepala sehingga langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Pada saat diamankan, pelaku dalam kondisi yang menderita luka cukup serius. Sehingga, kami dari Polsek Serpong setelah dapat penyerahan dari warga langsung membawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati," ujar Supriyanto di Serpong, Selasa.

Setelah sempat mendapatkan perawatan medis, pencuri sepeda motor itu dinyatakan meninggal dunia.

"Ditangani oleh tim dokter yang ada di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Kurang lebih satu jam, pelaku ini dinyatakan meninggal dunia," kata Supriyanto.

Supriyanto mengatakan, saat ini polisi masih mendalami kasus pencurian sepeda motor tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/06/17491731/polisi-selidiki-kasus-pengeroyokan-pencuri-motor-di-serpong-hingga

Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke