Salin Artikel

Kala Jakarta Alami Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Libur Panjang

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus bertambah. Berdasarkan siaran pers Pemerintah Provinsi, tercatat ada penambahan 2.753 kasus baru pada Sabtu (9/1/2021).

Kasus baru tersebut diketahui berdasarkan pemeriksaan 16.318 orang, dengan hasil 2.424 dinyatakan positif Covid-19, sedangkan 13.894 dinyatakan negatif.

Adapun penambahan 329 kasus lain berasal dari laporan dua laboratorium rumah sakit (RS) Swasta dalam tujuh hari terakhir yang baru dilaporkan pada Sabtu kemarin.

Dengan demikian, akumulasi kasus Covid-19 di DKI Jakarta hingga kini menembus angka 203.411.

Sebagai informasi, sehari sebelumnya atau pada Jumat (8/1/2021), kasus baru Covid-19 mencatatkan angka tertinggi selama pandemi, yakni ada 2.959.

Kasus aktif naik 57 dalam sebulan

Hingga saat ini, tercatat ada 18.313 kasus aktif Covid-19 (pasien isolasi maupun dirawat di rumah sakit di Jakarta).

Sementara pada 9 Desember 2020, kasus aktif Covid-19 di Jakarta sebanyak 11.660. Artinya, jumlah kasus aktif naik sekitar 57 persen dalam kurun waktu satu bulan.

Lonjakan kasus ini juga membuat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan di Jakarta mulai penuh.

Data terbaru 5 Januari 2021, sebanyak 6.389 dari 7.447 tempat tidur isolasi telah terisi. Artinya, keterisian tempat tidur isolasi mencapai 86 persen.

Sementara itu, sebanyak 783 dari 953 tempat tidur ICU telah digunakan, dengan keterisian mencapai 81 persen.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Weningtyas Purnomorini memprediksi, tempat tidur ICU akan penuh pada Februari mendatang apabila tidak ada intervensi untuk menekan penularan Covid-19.

"Bila tidak dilakukan intervensi maka di bulan Februari itu kami untuk ICU sudah penuh," kata Weningtyas, Rabu (6/1/2021).

Klaster keluarga pascalibur Natal dan Tahun Baru

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat ada 111 klaster keluarga pascalibur Natal dan Tahun Baru, dengan total 351 kasus positif Covid-19.

Klaster keluarga itu berasal dari warga yang beraktivitas di luar DKI Jakarta.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, dari jumlah kasus tersebut, terbanyak adalah pasien yang sebelumnya bepergian ke Jawa Barat, yakni 55 klaster keluarga dengan jumlah 175 kasus.

Berikut rincian klaster keluarga dari provinsi perjalanan, berdasarkan data yang dihimpun pada 3-8 Januari 2021:

1. Jawa Barat: 55 klaster, 175 kasus
2. Jawa Tengah: 16 klaster, 53 kasus
3. DIY: 9 klaster, 29 kasus
4. Jawa Timur: 7 klaster, 23 kasus
5. Bali: 4 klaster, 12 kasus
6. Banten: 4 klaster, 14 kasus
7. Kalimantan Barat: 3 klaster, 10 kasus
8. Sulawesi Selatan: 3 klaster, 6 kasus
9. Lampung: 2 klaster, 4 kasus
10. Sumatera Selatan: 2 klaster, 7 kasus
11. Sumatera Utara: 2 klaster, 5 kasus
12. Kepulauan Riau: 1 klaster, 3 kasus
13. Nusa Tenggara Timur: 1 klaster, 5 kasus
14. Papua: 1 klaster, 3 kasus
15. Sumatera Barat: 1 klaster, 2 kasus

Komentar Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, kasus Covid-19 di ibu kota seharusnya sudah turun, tetapi kembali naik karena diintervensi libur panjang.

Anies menjelaskan, saat penerapan pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) angka kasus positif Covid-19 di DKI sempat menurun. PSBB pertama diterapkan pada pertengahan bulan April hingga Juni 2020.

"Di sini, saat kita melakukan pembatasan, jumlah kasus mulai melandai. Jadi, sesudah ada intervensi lewat PSBB, lalu mulai merata," kata Anies dalam konferensi pers virtual, Sabtu (9/1/2021).

Kemudian pada Juni, DKI mulai menerapkan PSBB transisi. Kasus positif mulai bergerak lagi. Namun, puncaknya adalah pada pertengahan Agustus saat ada cuti bersama dan liburan panjang.

"Dan apa yang terjadi, dua minggu setelah lbur panjang, penambahan kasus harian dan penambahan kasus aktif melonjak dengan amat cepat," tutur Anies.

Lonjakan terjadi hingga 49 persen atau dari 7.960 kasus aktif menjadi 11.824 kasus aktif. Kematian juga meloncat hingga 17 persen.

Pemprov DKI kemudian menarik rem darurat pada 14 September 2020 dan PSBB dikembalikan seperti semula.

"Apa yang terjadi? Melandai. Bahkan kemudian kita menyaksikan adanya penurunan yang signifikan. Di situ terjadi penurunan," kata Anies.

Penurunan kasus mencapai 50 persen, dari 13.000 kasus aktif menurun hingga 6.000 kasus.

Namun, masyarakat kembali dihadapkan pada libur panjang pada 28 Oktober sampai 2 November. Dampaknya, terjadi lagi lonjakan kasus positif Covid-19 hingga saat ini, di mana klaster terbesarnya adalah klaster keluarga.

"Kita sesungguhnya harus menuntaskan sampai serendah mungkin. Tetapi ada liburan di sini. Dan sesudah liburan berubah," kata Anies.

Anies pun kembali mengumumkan pengetatan pembatasan yang akan mulai berlaku pada 11-25 Januari 2021. Ini sesuai kebijakan pemerintah pusat tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali.

Ia berharap pembatasan melalui PPKM ini bisa benar-benar menurunkan kasus Covid-19 di DKI Jakarta sampai serendah mungkin. Ia optimistis karena tak ada jadwal libur panjang dalam waktu dekat.

"Waktu itu ada interupsi karena ada liburan. Kali ini tidak ada. Mari kita bekerja bersama untuk mengosongkan rumah sakit di Jakarta," kata Anies.

"Jangan sampai pasien yang butuh perawatan lebih banyak dari ICU yang kita miliki. Maka kita lakukan pengetatan," tambah dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/10/07575341/kala-jakarta-alami-lonjakan-kasus-covid-19-usai-libur-panjang

Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke