Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, ada penambahan 2.541 kasus baru.
Jumlah tersebut diperoleh dari hasil tes sebanyak 2.405 kasus, serta akumulasi data dari satu rumah sakit TNI dan satu laboratorium yang baru saja dilaporkan sebanyak 136 kasus.
"Namun, total penambahan kasus positif sebanyak 2.541 kasus, lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 136 kasus dari 1 RS TNI dan 1 laboratorium swasta 7 hari terakhir yang baru dilaporkan," kata Dwi melalui keterangan tertulis.
Sehingga total kasus di DKI Jakarta kini menjadi 220.434 kasus.
Dwi mengatakan, sebanyak 195.924 orang di antaranya telah sembuh dengan tingkat kesembuhan mencapai 88,9 persen.
Sedangkan 3.710 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen.
Adapun jumlah pasien yang masih dirawat atau menjalani isolasi bertambah sebanyak 301 orang. Dengan demikian, total kasus aktif di Ibu Kota mencapai 20.800 kasus.
Lalu persentase kasus positif atau positivity rate selama sepekan terakhir di Jakarta sebesar 16,9 persen. Sementara persentase kasus positif di secara total sebesar 9,4 persen.
Padahal Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menetapkan standar persentase kasus positif tak lebih dari 5 persen.
"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 221.210. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 106.949," ucap Dwi.
Dampak fasilitas kesehatan
Pandemi yang memburuk berdampak pada fasilitas kesehatan di Jakarta yang saat ini hampir penuh.
Imbas lainnya, kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka kematian pasien Covid-19 beberapa hari terakhir.
Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Weningtyas Purnomorini.
"Mungkin itu salah satunya," kata Weningtyas saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.
Data terakhir, fasilitas kesehatan untuk merawat pasien Covid-19 kini sudah terisi di atas 80 persen.
Dia mengatakan, tempat tidur isolasi pasien Covid-19 per tanggal 14 Januari 2021 sudah mencapai 88 persen.
Sedangkan untuk tempat tidur Intensif Care Unit (ICU) pasien Covid-19 sudah terisi 83 persen.
Meski demikian, kata Weningtyas, masih ada banyak faktor lain yang mungkin menyebabkan angka kematian Covid-19 di Jakarta meningkat.
"Covid ini juga manivestasi klinisnya juga berbeda-beda kan, mungkin juga ada dengan komorbid, banyak faktor sebenarnya," kata Weningtyas.
Namun, kata Weningtyas, Dinkes DKI tidak menyangkal kalau fasilitas kesehatan saat ini kewalahan menangani pasien Covid-19.
Untuk itu, Dinkes DKI Jakarta berusaha agar rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta terus menambah kapasitas tempat tidur perawatan untuk pasien Covid-19.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/15/18304561/tambah-2541-kasus-covid-19-di-jakarta-20800-pasien-masih-dirawat-dan