Salin Artikel

Kematian Akibat Covid-19 di Jakarta Meningkat, Diduga Akibat Nakes yang Mulai Kelelahan

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekertaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Johnny Simanjuntak menilai, para tenaga medis yang kelelahan diduga menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka kematian akibat Covid-19 di DKI Jakarta.

Sebab, pada saat yang sama angka penambahan kasus Covid-19 terus meningkat, sedangkan jumlah tenaga medis terbatas.

"Kita lihat sekarang tenaga kesehatan kita terbatas. Daya mampu mereka melayani masyarakat terbatas," kata Johnny saat dihubungi melalui telepon, Minggu (17/1/2021).

Salah satu indikasi tenaga medis kelelahan, sebut Johnny, terlihat dari kecepatan mereka dalam mengirim data perkembangan kasus.

"Saya melihat Puskesmas kita kelelahan. Itu terbukti satu bulan yang lalu kalau kita tanya berapa yang terpapar, mereka cepat (memberikan informasi)," kata Johnny.

Kini, tidak sedikit fasilitas kesehatan yang justru terlambat dalam mengirim data Covid-19 di wilayah kerja mereka masing-masing.

"Sekarang mereka kadang-kadang (mengirim data) tiga hari dan dua hari lambat," kata Johnny.

Kendati demikian, ia menambahkan, meningkatnya kasus kematian di DKI Jakarta tidak bisa serta merta dikorelasikan dengan faktor fasilitas kesehatan yang penuh serta jumlah tenaga medis yang terbatas. 

Namun itu menjadi salah satu variabel terjadinya peningkatan kasus kematian Covid-19 bisa saja benar.

"Banyak variabelnya sehingga (kematian) meningkat, mulai dari tenaga kesehatan terbatas, rumah sakit mulai terbatas kalau kita lihat dari aspek kesehatan," ujar Johnny.

Untuk itu, Johnny meminta agar Pemprov DKI Jakarta komperhensif menangani penyebaran Covid-19 di Jakarta dan meminta masyarakat bisa berpartisipasi dalam pencegahan penularan Covid-19.

"Kita ajak lah masyarakat berperan serta. Tingkat kematian akan berkurang jika yang terpapar juga berkurang," tutur Johnny.

Diketahui sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta sempat mengajukan 2.767 tenaga kesehatan tambahan untuk penanganan pasien Covid-19 di Jakarta kepada Kementerian Kesehatan pada 26 Desember 2020 lalu.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DKI Jakarta Weningtyas mengatakan beberapa dari permintaan penambahan nakes DKI Jakarta sudah disetujui dan direalisasikan.

Namun dia tidak menyebut secara spesifik berapa nakes yang sudah direkrut untuk menutup kekurangan.

"Beberapa sudah, SDK (Sumber Daya Kesehatan) detilnya di Kabid SDK, tapi sudah ada beberapa yang terpenuhi," ujar Weningtyas, Jumat (15/1/2021) lalu.

Adapun penambahan kasus baru dan penambahan kematian akibat Covid-19 selama sepekan terakhir sebagai berikut:

10 Januari: 2.711 kasus baru, 32 pasien meninggal

11 Januari: 2.461 kasus baru, 34 pasien meninggal

12 Januari: 2.669 kasus baru, 38 pasien meninggal

13 Januari: 3.476 kasus baru, 45 pasien meninggal

14 Januari: 3.165 kasus baru, 41 pasien meninggal

15 Januari: 2.541 kasus baru, 35 pasien meninggal

16 Januari: 3.536 kasus baru, 35 pasien meninggal

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/17/19035861/kematian-akibat-covid-19-di-jakarta-meningkat-diduga-akibat-nakes-yang

Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke