Salin Artikel

Pemprov DKI Masih Bangun Prasarana, TPU Rorotan Belum Bisa Tampung Jenazah Pasien Covid-19

Kendati demikian, lahan seluas 8.100 meter persegi itu belum bisa digunakan sebagai lokasi pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Sebab, menurut Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Ivan Murcahyo, pihaknya masih menyelesaikan pembangunan prasarana di lokasi tersebut.

"(TPU) Rorotan belum kami pakai. Prasarananya masih kami siapkan. Kalau petak makamnya sebenarnya sudah siap, cuma penunjangnya masih kami siapkan, khususnya prasarana jalan," kata Ivan kepada Kompas.com, Senin (25/1/2021).

Oleh karenanya, pemakaman jenazah pasien Covid-19 saat ini difokuskan di TPU Bambu Wulung, Jakarta Timur, seluas 3.000 meter persegi.

Ivan mengatakan, kapasitas tampung di lokasi ini sebanyak 800 petak dan telah terpakai sebanyak 129 petak makam. Dengan demikian, masih tersisa 661 petak makam.

Dia mengatakan, lokasi ini masih mencukupi untuk menampung jenazah pasien Covid-19.

"Saya rasa sekarang yang di posisi Jakarta Timur untuk yang muslim masih mencukupi di Bambu Wulung, selain Srengseng Sawah yang kemarin sudah kami tutup," tutur Ivan.

Selain TPU Rorotan dan Bambu Wulung, Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan lahan pemakaman bagi jenazah pasien Covid-19 di dua lokasi lainnya.

Pertama adalah TPU Tegal Alur yang berada di Jalan Sahabat dengan luas 1,3 hektar.

Lahan ini memiliki kapasitas 2.700 petak makam dan belum digunakan lantaran masih dalam tahap persiapan.

Kemudian, TPU Srengseng Sawah di Jakarta Selatan dengan luas kurang lebih 5.000 meter persegi.

Khusus untuk pemakaman muslim disediakan 566 petak, yang saat ini hanya tersisa empat petak.

"Sudah kami tutup kemarin, karena memang kapasitasnya sudah full, terus kami kirim yang untuk muslim sementara ini ke Bambu Wulung," ucap Ivan.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati sebelumnya mengatakan, rerata jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 di Jakarta per hari mencapai 100 jenazah.

Sementara itu, rerata jenazah non-protokol Covid-19 yang dimakamkan mencapai 90 jenazah per hari.

Oleh karenanya, Suzi menuturkan, pihaknya tengah berupaya menambah lahan makam baru di lima lokasi dengan luas total 3,3 hektar.

Lahan makam itu juga diperuntukan bagi jenazah non-Covid-19.

Anggaran pembelian lahan makam ini dialokasikan dari dana APBD Perubahan 2020.

Kelima lokasi pemakaman tersebut berada di Srengseng Sawah, Dukuh, Semper, Joglo, dan Bambu Wulung.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/25/21135961/pemprov-dki-masih-bangun-prasarana-tpu-rorotan-belum-bisa-tampung-jenazah

Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke