Ia datang ke Polres Metro Tangerang Kota, Jumat (5/2/2021) pagi, setelah sempat dicari polisi.
Dalam kecelakaan tersebut, seorang tewas.
"Ya benar. Pengemudi itu Uda Safrizal menyerahkan diri sekitar pukul 09.00 WIB ke Polres Metro Tangerang Kota," kata Kanit Laka Lantas Satlantas Polres Metro Tangerang Kota AKP Badruzzaman, Jumat malam.
Badruzzaman mengatakan, pihaknya tengah memeriksa yang bersangkutan. Ia menyebut bahwa kecelakaan itu terjadi karena kelalaian Uda Safrizal.
"Selain itu, pengendara (Uda Safrizal) juga kurang hati-hati," tutur dia.
Kronologi
Saat itu, Uda Safrizal mengendarai mobil merk Proton dengan pelat nomor B 1171 SAB. Mobil tersebut ditabrak motor yang ditumpangi Ribut Mahardani (22) dan Cecep Hermansah (20).
Ribut meninggal usai terlibat kecelakaan. Nahas, pria tersebut meninggal setelah ditolak di tiga rumah sakit (RS) swasta di Kota Tangerang.
Seorang pria yang ikut mengevakuasi korban, Bayu Permana mengatakan, mulanya Ribut dan rekannya Cecep sedang mengendarai motor dari arah utara jalan tersebut.
Kemudian, mereka menabrak mobil sekitar pukul 03.00 WIB.
"Ada mobil keluar dari pom bensin di Jalan Raden Saleh. Lalu, dua pria itu, kata orang-orang, melaju cukup kencang sampai menabrak mobil yang keluar dari pom itu," papar Bayu melalui sambungan telepon, Kamis sore.
Tak lama kemudian, Bayu yang melewati jalan tersebut melihat kedua korban sudah tergeletak di pinggir jalan.
Berdasarkan pengelihatan Bayu saat itu, dia menduga Ribut mengalami luka dalam di bagian dada.
Sedangkan, Cecep mengalami patah tulang di bagian kaki.
Mengetahui keadaan dua korban tersebut, Bayu langsung mencegat angkot yang lewat guna membawa korban ke RS.
"Mereka udah 10 menit di sana. Korban masih bisa ngomong dua-duanya. Enggak lama, saya ambil tindakan. Saya naikkan ke angkot kuning untuk ke RS," urai Bayu.
Kemudian, RS pertama yang mereka kunjungi adalah RS di daerah Karang Tengah. Di tempat itu, Ribut sempat menerima pemeriksaan awal.
Namun, suster yang menangani korban itu berdalih, pihaknya tidak dapat memberikan perawatan ke korban.
"Susternya bilang tidak bisa menangani karena korban memiliki luka benturan, dan pihak mereka enggak bisa menangani luka rujukan," ujar Bayu.
"Padahal saya sudah minta ke susternya agar suster itu memberikan penanganan pertama. Tapi tetap engga bisa," imbuh dia.
Lantas, perawat dan satpam RS tersebut memberi saran agar Bayu membawa kedua korban itu ke salah satu rumah sakit di Ciledug.
Bayu yang pasrah dengan segera mengangkut kedua pria tersebut ke RS itu.
"Pas sampai di depan RS itu, satpamnya langsung bilang kalau kamarnya penuh. Padahal mereka udah kritis," papar Bayu.
Tanpa membuang waktu lama, Bayu kembali mengangkut kedua korban ke RS lain di wilayah Karang Tengah.
Hal serupa, kata Bayu, terjadi kembali di RS itu.
"Di sana, petugasnya tanya ke saya, 'siapa keluarga korban yang akan menanggung biayanya'," ujar pria 27 tahun itu.
Mendengar pertanyaan itu, Bayu langsung meminta kepada perawat yang ada untuk memeriksa kedua korban terlebih dahulu.
Bayu mengatakan kepada petugas bahwa dirinyalah yang menjamin kehadiran keluarga korban.
Akan tetapi, pihak RS mengharuskan kehadiran keluarga korban saat itu.
"Akhirnya saya bawa ke RS EMC. Di sana, kedua korban sudah ditangani dengan baik. Tapi, salah satunya meninggal," kata Bayu.
Berdasar informasi yang Bayu terima, Ribut akan dimakamkan di Nganjuk, Jawa Timur. Sedangkan, Cecep masih dirawat di RS EMC.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/05/23014801/sopir-mobil-yang-kabur-usai-tertabrak-motor-di-karang-tengah-menyerahkan