"Jumlah yang keluar kota menurut pemantauan juga tidak sebesar daripada libur panjang sebelumnya, dan kami juga apresiasi kepada masyarakat," ujar Riza dalam keterangan suara, Senin (15/2/2021).
Riza mengatakan, selain tidak banyak yang melakukan perjalanan keluar kota, perayaan Imlek di DKI Jakarta juga berlangsung dengan tertib.
Banyak kelenteng dan wihara, kata Riza, yang melaksanakan perayaan dengan pembatasan protokol kesehatan yang ketat.
Beberapa tokoh agama Konghucu, kata Riza, juga meminta agar umat bisa melakukan ibadah di rumah saja.
"Saya juga berkunjung ke kelenteng wihara juga baik protokol kesehatan, masyarakat juga diminta tetap beribadah di rumah masing-masing dan perayaan Imlek berlangsung dengan baik damai tenang," tutur Riza.
Selain itu, lanjut Riza, tidak ada kerumunan yang terjadi pada saat perayaan Imlek di Jakarta.
Dia berharap, tidak ada peningkatan angka kasus baru Covid-19 pascalibur panjang Imlek.
"Mudah-mudahan justru adanya penurunan. Penurunan ini kita tunggu, mudah-mudahan atas kerjasama kita semua antara pemerintah, pemuka agama, dan masyarakat semuanya kita bisa menurunkan covid di Jakarta ini," tutur Riza.
Data 14 Februari 2021, angka kumulatif kasus Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 315.553 kasus.
Dari jumlah tersebut, terdapat 293.538 pasien dinyatakan sembuh, 17.120 pasien aktif dan 4.895 orang meninggal dunia.
Sementara itu, kasus Covid-19 selalu melonjak setelah libur panjang. Klaster keluarga semakin banyak muncul.
Terakhir, lonjakan kasus Covid-19 terjadi setelah libur panjang Natal dan Tahun Baru.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/15/17482171/wagub-dki-sebut-tak-banyak-warga-keluar-kota-saat-libur-panjang-imlek