Lurah Sunter Jaya, Sahroni mengatakan, pihaknya kesulitan mencari penyebab genangan berwarna putih tersebut karena air sudah surut.
"Mau ditelaah udah enggak ada barangnya. Sudah sulit dicari penyebabnya, kita enggak ada barangnya lagi udah kering maksudnya udah enggak di saluran," kata Sahroni saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/2/2021).
Sahroni baru mengetahui hal tersebut setelah banjir sudah surut.
Lurah mengimbau kepada warga, apabila kembali muncul banjir berwarna putih agar mengambil sebagian air untuk dicek di laboratorium.
"Justru gini tadi saya bilang ke warga kenapa sih enggak diambil sampel itu kalau putih apa, nanti (dicek) di lab," tutur Sahroni.
"Harusnya diambil, kalau berupa air bisa diciduk. Kalau udah enggak ada barang buktinya kan susah. Kalau dibilang gas beracun buktinya enggak ada, kalau dibilang tawas, enggak ada bukti," lanjutnya.
Saat ini Sahroni masih mencari keterangan lebih lanjut kepada ketua RT setempat.
Sebelumnya, salah satu warga Sunter Jaya, Musriah (36) mengaku genangan berwarna putih seperti susu itu tidak berbau dan tidak lengket.
"Enggak, enggak bau. Enggak lengket juga," kata Musriah seperti dikutip dari Tribun Jakarta, Jumat (19/2/2021).
Menurut Musriah, fenomena banjir berwarna putih ini baru kali pertama ia alami.
"Kayaknya belum pernah, baru kali ini doang tiba-tiba putih," ujar Musriah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/19/10384991/banjir-berwarna-putih-di-sunter-jaya-lurah-sulit-dicari-penyebabnya