Salin Artikel

Banjir di Bumi Nasio Bekasi Surut, Warga Mulai Bersih-bersih Rumah

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (22/2/2021), mayoritas wilayah kompleks ini sudah kering.

Namun, beberapa akses bagian kompleks yang mengarah ke pinggir kali masih penuh lumpur yang cukup tebal.

Warga tampak mulai membersihkan rumah-rumah mereka dari sisa banjir serta menjemur perabotan rumah tangga yang basah.

"Malam kemarin mulai surut. Pagi tadi sudah surut," ujar Gusanto, salah satu warga yang ditemui Kompas.com di lokasi.

Meski demikian, selokan di sekitar rumah-rumah warga terpantau masih tergenang cukup tinggi.

Seorang warga lain, Sunuaji, menyebutkan bahwa selokan memang membutuhkan waktu yang agak lama untuk surut sepenuhnya.

"Soalnya kan ini di bawah (selokan) lumpur juga nutupin saluran ke kali. Jadi memang harus disemprot dulu lumpur-lumpurnya semuanya pakai truk," kata dia.

"Kalau mengharapkan selokan surut bisa 2-3 hari. Nah ini tinggal bagaimana kalau hujan deras lagi. Sebentar saja hujan deras bisa langsung naik lagi (air) karena gotnya masih tinggi," jelas Sunuaji.

Pantauan Kompas.com selama 1-2 jam, belum tampak adanya truk penyemprot lumpur di perumahan ini.

Aparat Pemerintah Kota Bekasi terlihat hilir-mudik di muka kompleks untuk mengoordinasikan kiriman bantuan makanan bersama sejumlah pramuka.

Perumahan Bumi Nasio Indah sempat kebanjiran pada Sabtu lalu, dengan ketinggian air mencapai 2 hingga 2,5 meter.

Di Kota Bekasi, sebelumnya dilaporkan ada 126 titik banjir di 40 kelurahan pada 12 kecamatan di Kota Bekasi sejak Sabtu (20/2/2021) lalu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/22/13363381/banjir-di-bumi-nasio-bekasi-surut-warga-mulai-bersih-bersih-rumah

Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke