Salin Artikel

Penanggulangan Banjir di Kebon Pala yang Menunggu Kelanjutan Normalisasi Ciliwung...

Kali terakhir, banjir menerjang wilayah tersebut pada Jumat (26/2/2021). Ketinggian air sempat mencapai 100 sentimeter.

Banjir yang terjadi tujuh hari sebelumnya atau pada 19 Februari 2021 bahkan lebih parah.

Ketinggian air sempat 200 sentimeter dan mengakibatkan sedikitnya 618 jiwa mengungsi.

Wilayah Kebon Pala memiliki riwayat banjir dari tahun ke tahun.

Setiap kali meluap dan curah hujan tinggi, warga di sana harus siaga banjir.

Permukaan sejajar dengan sungai

Wilayah Kebon Pala mencakup RW 004, 005, 006, 007, dan 008 Kelurahan Kampung Melayu.

Wilayah-wilayah tersebut memiliki permukaan tanah yang sejajar dengan bibir Kali Ciliwung.

Jika Kali Ciliwung meluap, terlebih curah hujan tinggi, banjir akan terjadi.

"Kalau ada banjir, sini yang kena pertama," ucap warga setempat, Faisal, saat ditemui di lokasi, Selasa (8/12/2020).

Hal yang sama juga diungkapkan Lurah Kampung Melayu Setiawan.

"Banjir di Kebon Pala itu akibat luapan Kali Ciliwung. Seperti diketahui, permukaan tanahnya sejajar dengan sungai. Ketika air naik, air akan tumpah ke permukiman warga. Ketika kalinya normal, ya enggak ada masalah," ujar Setiawan, Rabu (3/3/2021).

Setiawan menyebutkan, banjir di Kebon Pala bergantung pada ketinggian air di pintu air Katulampa Bogor dan Depok.

Menunggu kelanjutan normalisasi

Setiawan dan warga ingin normalisasi Kali Ciliwung segera dilanjutkan.

Kali terakhir, normalisasi terjadi pada 2017.

"Terakhir normalisasi pada 2015, selesai 2017. Itu mencakup RW 001, 002, dan 003 atau yang biasa disebut wilayah Kampung Pulo," kata Setiawan, Rabu.

Setiawan berharap, pemerintah daerah dan pemerintah pusat segera berkoordinasi melanjutkan normalisasi seperti di wilayah Kampung Pulo.

Harapan yang sama juga diungkapkan salah satu warga Kebon Pala, Encung.

"Harus dikeruk kalinya. Ya sekitar tujuh meterlah dalamnya. Itu enggak mungkin banjir lagi," kata Encung, Selasa (8/12/2020).

Sementara itu, warga yang lain, Haryanti, mengaku pasrah dengan keadaan.

"Ya mau gimana lagi, sudah begini keadaannya," ujar Haryanti.

Haryanti mengatakan, sempat ada wacana warga akan digusur, tetapi kini kabar itu tidak jelas.

"Dulu ada rencana digusur, tapi enggak jadi tuh. Sekarang berhenti dan enggak ada kelanjutan," ucap dia.

Selalu siaga

Warga di Kebon Pala selalu siaga jika ada peringatan akan datang banjir.

"Intinya kami update informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), selalu komunikasi soal ketinggian air di pintu air Katulampa dan Depok," kata Setiawan, Rabu.

"Ketika kami dapat informasi, kami teruskan informasi ini ke warga," tambah dia.

Setiawan menyebutkan, air dari Katulampa sampai ke Kebon Pala antara 8-9 jam, sedangkan dari Depok antara 5-6 jam.

"Jadi masih ada waktu bagi warga bersiap-siap menerima air kiriman dari Bogor maupun Depok," ujar Setiawan.

Komunikasi dengan warga soal banjir terus dilakukan melalui grup WhatsApp.

"Jadi kalau siaga 2 atau siaga 1, kami menyiapkan posko pengungsian. Warga yang rentan atau di titik terendah kami imbau untuk mengungsi lebih awal," kata Setiawan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/04/09200571/penanggulangan-banjir-di-kebon-pala-yang-menunggu-kelanjutan-normalisasi

Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke