Salin Artikel

Di Balik Ditiadakannya Ganjil Genap Kota Bogor: Kasus Covid-19 Menurun, Hotel Rugi Miliaran Rupiah

Kebijakan itu mulai diterapkan setiap akhir pekan sejak 6 Februari 2021.

Pemkot Bogor menerapkan aturan tersebut untuk menekan laju kasus Covid-19.

Kebijakan ganjil genap juga dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap mobilitas warga yang datang dari luar Kota Bogor mengingat saat itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berwacana akan menerapkan lockdown di akhir pekan.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto kala itu mengungkapkan, Pemkot Bogor tidak akan menerapkan lockdown di akhir pekan.

Bima mengatakan, Pemkot Bogor justru mengambil kebijakan dengan menerapkan sistem ganjil genap untuk mengurangi mobilitas warga.

Ia berharap, dengan sistem ganjil genap itu, mobilitas warga dapat ditekan dan penyebaran kasus Covid-19 di wilayahnya bisa menurun.

"Tidak ada lockdown, yang ada adalah pengawasan ketat aktivitas warga. Kami enggak mungkin menyekat Kota Bogor total. Karena itu, metode ganjil genap direncanakan untuk mobilitas warga," ucap Bima, Kamis (4/2/2021).

Selain itu, Bima mengakui masih adanya kelemahan dalam aturan PPKM yang selama ini diterapkan.

Oleh sebab itu, diperlukan kebijakan yang lebih substantif agar penerapan PPKM bisa berjalan efektif.

Ia juga meyakini, penyebab tingginya angka kasus Covid-19 di wilayah yang dipimpinnya itu juga dipengaruhi oleh sikap warga yang terus abai dalam menjalankan protokol kesehatan.

Bima berharap, sistem ganjil genap di akhir pekan dapat mengurangi setengah dari mobilitas kendaraan dan warga di Kota Hujan itu.

"Warga semakin abai, warga semakin cuek seolah-olah situasinya biasa. Kita melihat bahwa ancaman terbesar adalah ketika warga menganggap Covid-19 ini adalah flu biasa. Ini bukan flu biasa,” ujar Bima.

Butuh waktu dua hari bagi Pemkot Bogor melakukan sosialisasi aturan baru tersebut.

Meski begitu, ada beberapa kriteria kendaraan yang dikecualikan atau yang memiliki akses bebas untuk melintas seperti ambulans, kendaraan pengangkut bahan logistik atau sembako, dan kendaraan dinas.

"Artinya hanya mobil yang akhirnya genap dibolehkan di hari tanggal genap. Perlu ada proses sosialisasi sehingga nanti seluruh pengendara dapat mematuhi aturan ini," sebut Bima.

Ayu Ting Ting hingga pengendara moge kedapatan langgar ganjil genap

Dalam teknis pelaksanaannya, kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas akan diperiksa.

Petugas akan melarang dan menyuruh putar balik jika kedapatan ada kendaraan yang melanggar ketentuan sistem ganjil genap.

Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, penindakan terhadap pelanggar ganjil genap dilakukan secara komunikatif sehingga masyarakat tidak perlu khawatir berlebih.

Oleh sebab itu, sambung Susatyo, polisi tidak akan memberikan sanksi tilang kepada para pelanggar.

"Ganjil genap ini bukan untuk mengurangi volume kemacetan lalu lintas, tapi penerapan protokol kesehatan, sehingga tidak ada sanksi tilang," ucap Susatyo.

Di pekan pertama ganjil genap diberlakukan, sejumlah petugas berjaga di pintu Tol Jagorawi, Baranangsiang, Kota Bogor.

Petugas terlihat memberhentikan sejumlah kendaraan karena melanggar aturan ganjil genap. Mereka pun diminta untuk memutar balik kendaraannya.

Salah satu pengendara yang terjaring pemeriksaan di lokasi itu adalah artis sekaligus presenter Ayu Ting Ting.

Mobil Mini Cooper warna kuning bernomor polisi B 2409 SOJ yang dikendarai Ayu Ting Ting terpaksa diberhentikan oleh petugas karena tidak sesuai dengan aturan ganjil genap.

Kepada petugas, Ayu mengaku tidak mengetahui adanya aturan ganjil genap di Kota Bogor. Dengan sikap kooperatif, Ayu kemudian memutar balik kendaraannya.

"Saya enggak tahu, Pak, kalau ada ganjil genap, maaf ya, Pak,” kata Ayu kepada petugas yang berjaga.

Selain Ayu Ting Ting, para pengendara motor gede (moge) Harley Davidson juga turut kena imbasnya.

Namun kali ini, petugas memberikan sanksi tegas kepada komunitas moge itu karena dinilai telah melanggar aturan ganjil genap dan lolos dari pemeriksaan petugas.

Pemkot Bogor bersama kepolisian pun kemudian melacak para pengendara moge tersebut. Alhasil, tiga pengendara diamankan petugas.

Mereka pun menjalani sidang sanksi administratif di Balai Kota Bogor dan dijatuhi denda maksimal sebesar Rp 250.000 berdasarkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 107 Tahun 2020.

Tingkat okupansi hotel turun 50 persen, pengusaha merugi

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor Yuno Abeta Lahay mengungkapkan, sejak Pemkot Bogor menerapkan sistem ganjil genap di akhir pekan selama beberapa minggu ke belakang, banyak pengusaha hotel merugi.

Yuno mengatakan, tingkat okupansi atau hunian hotel di Kota Bogor sempat turun drastis sebesar 50 persen sejak diberlakukannya ganjil genap.

"Kerugiannya 50 persen itu ya bisa miliaran rupiah," kata Yuno saat dikonfirmasi, Rabu (3/3/2021).

Yuno menuturkan, selama empat minggu pemberlakuan ganjil genap, banyak pengusaha hotel dan restoran kesulitan menjalankan usahanya.

Untuk bertahan, lanjut Yuno, banyak hotel yang mengubah strategi pemasaran, salah satunya dengan mengadakan promosi yang berkaitan dengan ganjil genap.

Hal itu bertujuan agar hotel-hotel tidak kehilangan jumlah tamu atau wisatawan yang datang ke Kota Bogor ketika ganjil genap berlaku.

"Selama ganjil genap ya kami para pelaku usaha hotel berusaha bertahan dengan cara memberikan promo-promo menarik supaya tidak kehilangan tamu," kata Yuno.

Ganjil genap ditiadakan dua pekan

Pemkot Bogor akhirnya memutuskan meniadakan sistem ganjil genap pada akhir pekan untuk kendaraan bermotor. Kebijakan itu berlaku selama dua pekan ke depan.

Bima Arya mengatakan, keputusan itu diambil setelah Pemkot Bogor melakukan evaluasi dan analisis dampak ganjil genap terhadap kasus Covid-19 di wilayahnya.

Bima mengeklaim, aturan ganjil genap selama akhir pekan pada beberapa minggu sebelumnya mampu mengurangi mobilitas warga serta menekan angka kasus Covid-19.

"Hasil rapat evaluasi bersama Satgas Covid-19 Kota Bogor, kami menyepakati untuk meniadakan kegiatan ganjil genap di akhir pekan selama dua minggu ke depan, sambil kami evaluasi semuanya karena kami ingin apa yang Pemkot Bogor lakukan tepat dan sesuai data," ungkap Bima, Selasa (2/3/2021).

Bima menambahkan, alasan lain ganjil genap ditiadakan juga untuk relaksasi perekonomian Kota Bogor.

Sebab, berdasarkan sejumlah masukan pengusaha hotel, banyak dari mereka merasa kebijakan ganjil genap mempengaruhi tingkat okupansi atau hunian.

"Jadi ada sedikit relaksasi dua minggu ke depan untuk kami mendorong ekonomi, walaupun sebetulnya sektor ekonomi juga membaik," beber Bima.

Ia berharap, peniadaan ganjil genap tidak membuat masyarakat kembali acuh terhadap situasi pandemi saat ini.

Menurut dia, jika masyarakat sudah tertata dan mengerti, ganjil genap akan ditiadakan seterusnya.

Tetapi, jika nanti angka kasus positif Covid-19 naik lagi, maka ganjil genap akan kembali diterapkan.

"Kami ingin kebijakan yang menjadi rem dan gas pada penanganan Covid-19 ini dilakukan tepat sesuai dengan data-data," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/04/10414591/di-balik-ditiadakannya-ganjil-genap-kota-bogor-kasus-covid-19-menurun

Terkini Lainnya

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke