Salin Artikel

Vaksinasi Pedagang di Pasar Wilayah Tangsel: Antrean Mengular, Pemkot Lakukan Evaluasi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan mulai menggelar vaksinasi Covid-19 untuk pedagang di pasar dan pegawai pusat perbelanjaan, Rabu (17/3/2021).

Penyuntikan vaksin yang dilakukan kepada 700 pedagang dan 200 pegawai perbelanjaan ini dipusatkan satu lokasi, yakni kawasan Flavor Bliss Alam Sutera, Serpong Utara.

Banyaknya peserta yang ingin segera mendapatkan jatah vaksin ini akhirnya menimbulkan kerumunan di area vaksinasi Covid-19.

Antrean mengular

Pantauan Kompas.com, antrean panjang pedagang dan pegawai pusat perbelanjaan terjadi dari jalur masuk hingga meja registrasi ulang.

Seluruh peserta terlihat mengenakan masker, akan tetapi mereka tidak tidak saling menjaga jarak fisik satu sama lain untuk meminimalkan penularan Covid-19.

Lewat pengeras suara, petugas berkali-kali meminta para peserta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Petugas pengamanan yang berada di lokasi juga berupaya mengatur jarak antar peserta di jalur antrean masuk lokasi vaksinasi.

Namun, pedagang pasar dan pegawai pusat perbelanjaan yang tengah mengantre itu seolah mengabaikan permintaan petugas.

Mereka tetap tidak menjaga jarak agar bisa segera masuk dan menjalani vaksinasi Covid-19.

Dievaluasi Pemkot

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengakui terjadinya antrean panjang peserta vaksinasi tahap pertama untuk pedagang pasar dan pegawai pusat perbelanjaan.

Untuk itu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan bakal mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi pedagang pasar dan pegawai pusat perbelanjaan agar tidak lagi menimbulkan kerumunan.

"Terkait antrean yang panjang saat pengecekan data pribadi, kami akan evaluasi," ujar Benyamin dalam keterangannya, Rabu (17/3/2021).

Untuk pelaksanaan selanjutnya, kata Benyamin, pihaknya bakal membuat undangan yang akan mengatur jam vaksinasi peserta.

Dengan begitu, para peserta wajib datang ke lokasi vaksinasi sesuai jadwal. Sehingga diharapkan tidak menimbulkan antrean panjang.

"Kami akan evaluasi, mungkin akan dibuat jam undangan supaya tidak terjadi antrian panjang," ungkap dia.

Peserta datang tak sesuai jadwal

Sementara itu, Kepala Pengelola Pasar 8 Alam Sutera Bangun Prasojo menjelaskan, pihaknya sudah memberikan undangan dan membagi jam penyuntikan vaksin.

Namun, banyak peserta yang datang tidak sesuai jadwal ke lokasi vaksinasi Covid-19.

Bangun berpandangan, antusiasme para pedagang untuk menjalani vaksinasi sangat tinggi. Sehingga mereka datang lebih awal dari jadwal yang tertera dalam undangan.

"Karena antusias pedagangnya tinggi, mungkin datangnya bersamaan. Selesai mereka berdagang baru datang. Tapi sempat kami urai," kata Bangun di Tangsel, Rabu.

Selain itu, lanjut Bangun, kerumunan pedagang saat menunggu vaksinasi Covid-19 juga disebabkan perubahan jalur antrean masuk.

Pihaknya terpaksa memindahkan lokasi antrean karena jalur sebelumnya panas. Sehingga dikhawatirkan mengganggu kondisi kesehatan para peserta.

"Karena kan khawatir juga kalau antreannya terlalu panjang, kepanasan. Takutnya nanti ada efek ketubuh. Makanya tadi diarahkan ke yang agak rindang, diubah jalurnya," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/18/09064441/vaksinasi-pedagang-di-pasar-wilayah-tangsel-antrean-mengular-pemkot

Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke