Salin Artikel

Polisi Tembak Gas Air Mata, Forum Solidaritas Pancoran Bersatu: Posko Medis Tidak Keruan

Perwakilan Forum Solidaritas Pancoran Bersatu, Leon Alvinda Putra mengatakan, kondisi posko medis berantakan akibat tembakan gas air mata dari polisi.

“Posko medis yang menangangi banyak korban dengan peralatan medis minim, tiba-tiba ditembaki gas air mata dari dua arah sehingga posko medis terkepung dan harus menutup akses masuknya,” ujar Leon saat dikonfirmasi, Kamis (18/3/2021).

Kondisi posko medis yang terkena tembakan gas air mata mengakibatkan relawan tim medis kesulitan memobilisasi korban bentrokan.

Relawan tim medis kesulitan menangani korban di dalam posko.

“Setelah serangan gas air mata mereda, posko kembali dibuka. Namun akibat tembakan gas air mata, kondisi di dalam posko medis menjadi tidak keruan,” ujar Leon.

Leon menyebutkan, para korban bentrokan dari pihak warga dan anggota Forum Solidaritas Pancoran Bersatu ditangani di luar posko medis dengan peralatan medis yang sudah habis.

Ia menambahkan, pihak Forum Solidaritas Pancoran Bersatu kesulitan mengakses fasilitas medis terdekat.

“Kami berusaha menghubungi ambulans dari rumah sakit terdekat namun tidak ada yang mau menangani,” tambah Leon.

Hingga Kamis dini hari, bantuan ke posko medis tidak bisa masuk. Leon mengatakan, akses bantuan ke posko medis terblokade penjagaan ketat oleh aparat.

Leon mengatakan, korban banyak yang mengalami luka berat. Adapun korban berasal dari warga Jalan Pancoran Buntu II dan elemen solidaritas.

“Korbannya udah puluhan, sekarang yang terdata sudah 20 orang. Banyak yang luka berat,” ujar Leon.

Leon mengatakan, korban-korban mengalami luka seperti kepala bocor dan kaki sobek.

Korban lainnya mengalami sesak nafas akibat gas air mata yang ditembakkan pihak kepolisian.

“Banyak (korban) yang dibawa ke rumah sakit,” ujar Leon.

Data yang diterima Kompas.com terbaru, ada 23 korban yang akibat bentrokan di Jalan Pasar Minggu Raya.

Korban berasal dari pihak warga Jalan Pancoran Buntu II yang terluka akibat lemparan batu yaitu Arip (luka di tangan dan punggung), Sukardi (kaki berdarah), Warso (kepala bocor), dan Eko (dada terkena batu).

Sementara itu, korban lainnya berasal anggota Solidaritas Forum Pancoran bersatu dengan luka yang beragam akibat terkena lemparan batu seperti luka di tangan, kaki, dan perut.

Warga dan anggota Forum Solidaritas Pancoran Bersatu juga mengalami sesak nafas akibat gas air mata yang ditembakkan polisi ke arah Jalan Pancoran Buntu II.

“Seorang warga dengan luka berat masih dirawat di RS Tebet,” ujar Leon.

Dari dokumentasi yang diterima Kompas.com, banyak warga yang diberikan oksigen tabung karena mengalami sesak nafas. Darah terlihat mengucur dari kepala dan tangan korban.

Korban terlihat terbatuk-batuk. Seorang perempuan juga terdengar menginstruksikan terkait penanganan medis di dalam posko.

“Teman-teman yang lagi nganggur bisa tolong bantu ini bapaknya. Perban kita sudah habis, alat medis kita lagi jalan ke sini,” ujar perempuan tersebut lewat pengeras suara.

Korban-korban luka terlihat ditangani di bagian kepala. Selain itu, korban sesak nafas terlihat lemas.

Bentrokan di Jalan Pasar Minggu Raya tersebut dipicu oleh keberadaan ormas di lokasi sengketa tanah.

Bentrokan semalam merupakan buntut dari sengketa lahan antara Pertamina dan warga Pancoran Buntu II.

Warga dan Forum Solidaritas Pancoran Bersatu menuding Pertamina menyewa ormas untuk mengamankan penggusuran bangunan di lahan sengketa.

Keberadaan pihak oknum ormas disebut mengintimidasi warga Pancoran Buntu II.

Bentrokan akhirnya pecah pada pukul 22.00 WIB setelah situasi Jalan Pancoran Buntu II memanas sejak pukul 18.30 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/18/14055841/polisi-tembak-gas-air-mata-forum-solidaritas-pancoran-bersatu-posko-medis

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke