Salin Artikel

Pelaku Tabrak Lari 3 Pejalan Kaki di Kelapa Gading Diketahui dari Nomor Seri Spion dan Rekaman Kamera ETLE

Pengemudi berinisial MRK (21) telah ditangkap. Dia mengemudikan mobil Mercy saat kejadian itu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, penyidik mengidentifikasi pengemudi mobil itu pada Selasa malam.

"Selasa malam kemarin kami baru mengetahui ternyata inisial tersangka MRK, berusia 21 tahun," ujar Yusri, Rabu.

Yusri menegaskan, pengemudi yang berstatus mahasiswa itu telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

"Sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Ini masih kami lakukan pemeriksaan termasuk motif-motif dan semuanya," kata Yusri.

Hingga kini, Polisi masih memeriksa MRK untuk mengetahui penyebab kecelakaan.

Dibantu spion dan kamera ETLE

Polisi sempat kesulitan mengidentifikasi pengemudi mobil setelah peristiwa tabrak lari itu terjadi. Yusri mengatakan, kesulitan dialami polisi karena beberapa saksi yang diperiksa tidak dapat melihat jelas jenis kendaraan yang digunakan MRK.

"Kenapa saya katakan sulit, karena saksi diperiksa di TKP (tempat kejadian perkara) belum bisa menggambarkan nomor polisi mobil, bahkan jenis kendaraan samar," kata Yusri.

Ditlantas Polda Metro Jaya kemudian membentuk tim gabungan bersama Polsek Kepala Gading untuk mengusut kasus kecelakaan itu.

Polisi mulai memeriksa 10 rekaman kamera CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian hingga mengetahui jenis kendaraan.

"Yang menguntungkan karena saat terjadi benturan, ada barang bukti ditemukan di lokasi. Pertama tutup spion, kedua grill. Kenapa menguntungkan? Karena ini semuanya punya nomor seri di dalamnya," kata Yusri.

Polisi juga sempat memeriksa kamera tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE) yang berada tak jauh dari lokasi sekitar.

Saat itu pengemudi mobil Mercy yang menabrak keluarga itu mulai teridentifikasi.

"Teknis ketiga kami dengan menggunakan ETLE untuk bisa mengetahui siapa pengemudi yang mengemudikan kendaraan tersebut," katanya.

Lari karena takut

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, hasil pemeriksaan sementara, MRK melarikan diri karena takut.

"Tersangka mengaku melarikan diri karna takut dan syok akibat laka (kecelakaan) tersebut," kata Sambodo.

Saat itu, MRK hendak ke rumah orangtuanya di Cakung, Jakarta Timur.

"Saat itu, pagi-pagi yang bersangkutan dari rumahnya mau ke rumah orangtuanya di Cakung. Barang bukti juga kita dapat di Cakung," katanya.

Polisi kini masih memeriksa MRK. Berdasarkan keterangan sementara, kecelakaan itu terjadi saat MRK sedang pasang seat belt.

"Pengakuannya yang bersangkutan sedang mengatur seat belt jadi tidak memperhatikan situasi jalan," kata Sambodo.

Polisi masih memverikasi keterangan MRK mengenai alasan kecelakaan itu. Penyidik juga masih menunggu hasil tes urine MRK.

"Ini masih kami dalami, tapi sementara (kecelakaan) karena kurang hati-hati. Kami nanti lihat hasil cek urinenya," ucap Sambodo.

Satu korban cedera serius

Tiga orang anggota satu keluarga itu, yaitu EN (42), TS (41), dan JJ (9), ditabrak di dekat Kantor Kelurahan Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara. Saat kejadian, ketiganya sedang berjalan di sisi kiri jalan.

Korban EN mengalami luka lecet di bagian punggung, lengan kiri, lutut kiri, tangan kanan. Korban TS mengalami luka kecet di kepala dan siku kanan, sedangkan JJ mengalami luka serius di kepala.

Saat ini JJ masih dirawat karena mengalami pendarahan akibat luka yang dialami.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/25/08382051/pelaku-tabrak-lari-3-pejalan-kaki-di-kelapa-gading-diketahui-dari-nomor

Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke