Kegiatan buka bersama diperbolehkan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Namun, kegiatan buka bersama masih menjadi polemik di masyarakat. Ada yang ingin melakukan buka puasa bersama, ada juga yang tidak.
Indra (27), warga Jakarta Timur tak ingin buka puasa bersama teman atau keluarga. Ia masih mempertimbangkan pandemi Covid-19.
“Gue lebih memilih acara buka puasa bersama secara online, kalau bisa makan di rumah masing-masing secara online,” kata Indra saat dihubungi, Minggu (11/4/2021) pagi.
Ia mengatakan, masih takut untuk buka puasa bersama di tengah pandemi Covid-19. Indra takut tak bisa menerapkan protokol kesehatan jika ikut kegiatan buka puasa bersama.
“Itu gue masih takut buka bersama di tengah kerumunan. Apalagi kalau udah ketemu temen kita suka lupa jaga jarak,” tambah Indra.
Sementara itu, Toni (28) justru ingin melakukan kegiatan buka puasa bersama. Ia tak ingin melewatkan momen buka puasa bersama meski masih di tengah pandemi Covid-19.
“Gue dateng aja sih buat hormatin yang ngundang tapi tetap masker. Saya mau tahu juga gimana sih buka puasa bersama di pandemi Covid-19,” kata Toni saat dihubungi.
Ia tetap ingin buka puasa bersama karena rindu dengan teman-temannya. Pasalnya, ia jarang bertemu teman-temannya.
“Rindu aja sih buka puasa bersama setahun sekali, mau tahu perkembangan teman-teman. Di sisi lain di rumah juga ngga ngapa-ngapain,” tambah Toni.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, tidak ada perbedaan antara buka puasa bersama dan makan malam bersama ketika dilakukan di restoran.
Atas dasar itu, Anies mengizinkan buka puasa bersama di restoran tetapi harus memenuhi protokol kesehatan.
"Apa bedanya buka puasa dengan makan malam?" kata Anies di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (9/4/2021).
Anies mengatakan, restoran tetap harus menerapkan protokol kesehatan dan hanya boleh menerima pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Gumilar Ekalaya mengatakan bahwa akan ada aturan dan edaran terkait dibolehkannya restoran atau tempat makan menggelar acara buka puasa bersama.
Dia mengatakan, tidak ada aturan protokol kesehatan tambahan yang diminta untuk menggelar acara buka puasa bersama.
Hanya saja, pengelola restoran atau rumah makan disarankan untuk memberlakukan kebijakan reservasi demi menghindari lonjakan antrean pengunjung.
"Memang disarankan karena juga kapasitas hanya 50 persen yang diperbolehkan, dengan reservasi akan lebih baik," kata Gumilar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/11/11113701/buka-puasa-bersama-di-tengah-pandemi-covid-19-warga-gue-pilih-secara