Salin Artikel

Waspada, 41 Bahan Pangan di Pasar Anyar Kota Tangerang Mengandung Formalin hingga Zat Pewarna

Peninjauan oleh DKP Kota Tangerang itu dilakukan pada Senin (12/4/2021) pagi.

Kepala DKP Kota Tangerang Abduh Surahman menyebutkan, ke-41 produk itu termasuk dari total 234 produk yang diperiksa secara acak dari 135 pedagang di pasar tersebut.

Adapun 234 produk itu terbagi dalam lima jenis produk, yakni produk perikanan, peternakan, pertanian, pangan olahan, dan label/kemasan.

Dari 41 produk yang mengandung zat berbahaya, DKP menemukan 12 produk peternakan yang memiliki formalin.

Formalin ialah larutan formaldehida dengan konsentrasi 37 persen. Formaldehida ialah bahan penting dalam industri.

Senyawa aktif itu digunakan sebagai perekat kayu lapis, pengawet kayu, pembunuh kuman, bahan baku plastik, bahan cat, bahan bangunan, dan bahan komponen mobil.

"Yang berformalin itu hanya pada daging ayam, usus ayam, dan kulit ayam, di satu pedagang," ungkap Abduh melalui sambungan telepon, Senin.

Kemudian, DKP menemukan 21 produk pertanian berpestisida.

Abduh menyebutkan, kebanyakan produk pertanian yang berpestisida adalah sayur bayam dan kangkung.

Pestisida adalah zat kimia pembasmi hama yang sering disemprotkan ke tanaman buah dan sayur untuk menjaganya dari paparan hama.

Menurut penelitian, pestisida yang masuk ke dalam tubuh akan merusak sel tubuh dan menganggu kinerja organ tubuh.

"Pada produk pertanian, itu disebutnya masih terpapar pestisida. Jadi, produk pertanian seperti bayam dan kangkung, masih ada yang terpapar pestisida," papar Abduh.

Pada produk olahan, lanjut dia, pihaknya menemukan pedagang yang menggunakan zat pewarna berbahaya untuk tahu yang dijual.

Zat pewarna juga digunakan pada produk label/kemasan, seperti cincau dan pacar cina.

"Pemahamannya, bukan pakai formalin semua. Sayuran enggak mungkin pakai formalin, nanti layu," tutur dia.

"Beda kalau daging. Daging dikasih formalin (bakal) tahan lama," sambungnya.

Abduh menyatakan, DKP Kota Tangerang telah memberikan surat peringatan kepada para pedagang yang diketahui menggunakan bahan berbahaya.

Dia mengimbau warga untuk memilih daging sapi atau ayam yang dihinggapi atau dikerubungi lalat.

Bila dikerubungi lalat, maka daging tersebut tidak berformalin atau tidak memiliki kandungan berbahaya lain.

"Kalau takut kotor, sampai rumah dicuci yang bersih. Kalau sayur juga dicuci yang bersih pakai air mengalir, jangan air di baskom," imbau dia.

Pada sidak sebelumnya, DKP Kota Tangerang juga menemukan usus ayam mengandung formalin di Pasar Anyar.

Pedagang usus ayam tersebut sudah ditegur.

"Yang bersangkutan sudah ditegur. Produknya memang tidak disita, cuma kami minta untuk tidak dijual," tuturnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/12/16094821/waspada-41-bahan-pangan-di-pasar-anyar-kota-tangerang-mengandung-formalin

Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke