Salin Artikel

Bangunan Liar yang Ganggu Akses Masuk ke SMAN 30 Akan Dibongkar

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, pihaknya telah menerima aduan dari pihak sekolah terkait bangunan liar yang menggangu akses masuk itu.

"Akses jalan masuk ke sekolah ada tapi sangat kecil dan di sana ada bangunan liar," ucap Irwandi usai rapat.

Irwandi memastikan akan menindaklanjuti aduan dari pihak SMAN 30 itu. Ia menegaskan bahwa rumah yang mengganggu jalan masuk itu adalah bangunan liar yang berdiri di atas aset Pemda DKI.

"Dilihat dari Jakarta satu, itu adalah aksesnya pemerintah dan sekarang diduduki rumah-rumah. Jadi sekolah terlihat menjadi kumuh. Jadi tidak terlihat sekolahan. Jalan masuknya sangat terganggu," kata Irwandi.

Irwandi menambahkan, dalam rapat mendatang pihaknya akan memanggil Badan Pertahanan Daerah serta Dinas Pengelolaan Aset untuk benar-benar memastikan status tanah itu.

"Kalau itu tanah pemerintah kita lakukan pembebasan. Kita tidak harus beli itu aset karena itu aset kita, masa aset pemerintah harus kita beli lagi dan itu tidak boleh," katanya.

Kepala Sekolah SMAN 30 Agne Sukasni mengatakan, akses jalur masuk ke sekolah sangat kecil. Akibatnya, akses kendaraan untuk masuk cukup sulit. Terlebih jika ada kendaraan yang parkir sepanjang jalan masuk itu.

"Intinya akses kita masuk kerap terganggu dan kita memerlukan lahan parkir kendaraan," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/19/14484151/bangunan-liar-yang-ganggu-akses-masuk-ke-sman-30-akan-dibongkar

Terkini Lainnya

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke