Salin Artikel

Menelusuri Masjid Jami Tangkuban Perahu di Setiabudi

Bangunan masjid terlihat modern dengan warna hijau muda. Arsitektur simetris banyak muncul di bangunan masjid yang bertingkat itu. Ornamen bintang bersegi delapan hampir mendominasi bagian masjid.

Di bagian bangunan, tepat dekat Kantor Kelurahan Guntur, ada tiga ornamen bintang segi delapan. Satu bintang segi delapan berukuran besar di bagian teras masjid.

Pada ornamen bintang segi delapan terpasang kaca patri. Bintang segi delapan beraneka ukuran lainnya ditemui di seluruh bagian tembok masjid.

Masuk ke dalam masjid, ada tulisan kaligrafi berlafaz Allah dan Muhammad. Ada sebuah mimbar di bagian tengah masjid, tepat di kaligrafi.

Di bagian dalam masjid, kemegahan kubah terlihat. Diameternya berukuran sekitar lima meter dan memiliki rangka seperti sarang laba-laba.

Pancaran sinar matahari yang turun di ufuk barat menerobos masuk lewat kaca patri. Kemegahan modern bernafas Islam tampak berpadu di Masjid Jami Tangkubanperahu itu.

Dimulai tahun 1908

Keberadaan Masjid Jami Tangkubanperahu berawal di tahun 1908. Namun, jejak-jejak sejarah sudah tak bisa dilihat oleh mata tetapi hanya dituturkan lewat cerita.

Haji Bahtiar Amin, selaku Koordinator Kegiatan Masjid Jami Tangkubanperahu mengatakan, Masjid Jami Tangkubanperahu didirikan seorang saudagar berkebangsaan Arab bernama Sayid Ahmad bin Muhammad bin Shahab.

Awalnya, masjid berada di kawasan tangsi kavaleri atau dikenal dengan cavaleri kampemen yang dimiliki Pemerintah Belanda.

Namun, dalam perjalanannya masjid harus pindah karena kemauan Pemerintah Belanda pada saat itu.

“Dari jaman kompeni Belanda minta dipindahkan. Makanya, Pemerintah Belanda memberikan letak tempatnya di sini (Jalan Tangkubanperahu),” kata Bahtiar di Masjid Jami Tangkubanperahu, Selasa (20/4/2021) sore.

Masjid pun berpindah dari kawasan Menteng di sekitar Jalan Mangunsarkoro dengan Jalan  Latuharhari ke Jalan Tangkubanperahu.

Lokasi berdirinya Masjid Jami Tangkubanperahu, lanjut Bahtiar, merupakan tanah wakaf dari Ali bin Ahmad bin Shahab. 

“Pemindahan masjid itu karena Menteng akan dijadikan kawasan elite oleh petinggi-petinggi kompeni Belanda,” kata Bahtiar.

Masjid Jami Tangkubanperahu kini berdiri di tanah seluas sekitar 1.900 meter persegi. Masjid itu bisa menampung sekitar 1.600 jemaah.

Bahtiar mengatakan, kegiatan di Masjid Jami Tangkubanperahu banyak diisi dengan pengajian dan kajian Islam. 

"Keistimewaan masjid ini ialah banyaknya ulama-ulama Betawi yang lahir di sini. Maka dari itu, masjid ini dianggap istimewa bagi masyarakat di daerah ini," ujar Sekretaris Masjid Tangkuban Perahu, HM Sadar Ali, saat peresmian renovasi Masjid Jami Tangkubanperahu pada 5 Oktober 2012.

Penamaan masjid mengikuti penamaan jalan di Kelurahan Guntur. Bahtiar mengatakan, daerah di Kelurahan Guntur dinamakan dengan nama-nama gunung. 

Direnovasi empat kali

Bangunan Masjid Jami Tangkubanperahu sudah direnovasi empat kali. Bangunan masjid, kata Bahtiar, mengacu ke bangunan Masjid Salman ITB Bandung dan Masjid Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara.

“Pola-pola ini mengacu ke arsitektur Masjid Salman Bandung dan masjid Jakarta Islamic Center di Jakarta Utara. Karena yang waktu itu membangun Fauzi Bowo selaku gubernur saat itu ingin memberikan kesan kebersamaan,” tambah Bahtiar.

Tahun 2012, Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Fauzi Bowo, merenovasi Masjid Jami Tangkubanperahu dengan alasan, bangunan masjid sudah terlihat tua.

“Rasanya udah enggak relevan lagi kondisi masjid seperti ini berada di tengah kota, harus ada renovasi. Ini alasan kenapa saya mencetuskan untuk merombak masjid ini," kata Fauzi Bowo saat peresmian renovasi Masjid Jami Tangkubanperahu.

Fauzi ikut urunan membiayai renovasi masjid yang memakan dana Rp 14 miliar. 

"Saya titipkan masjid ini kepada pengurus agar dirawat dan diisi dengan kegiatan yang baik," ucap Fauzi ketika itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/21/07073071/menelusuri-masjid-jami-tangkuban-perahu-di-setiabudi

Terkini Lainnya

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke