Salin Artikel

Walau Diimbau Pulang oleh Petugas TNI-Polri, Sejumlah Pengunjung Pasar Tanah Abang Tetap Antusias Berbelanja

Sejumlah pengunjung tampak tetap melihat-lihat dan memilih barang yang dijajakan para pedagang. Mereka berdesakan dan tidak menjaga jarak fisik satu sama lain di lorong-lorong kios.

Beberapa di antaranya bahkan tidak menggunakan masker dengan benar saat melihat-lihat barang dan berinteraksi dengan pedagang. Ada pengunjung yang menggunakan masker di dagu, tidak menutupi bagian hidung dan mulut.

Sejumlah petugas gabungan TNI-Polri dan Satpol PP yang berada dilokasi menegur kerumunan pengunjung itu. Mereka diminta untuk menjaga jarak dan segera keluar jika sudah selesai bertransaksi.

Beberapa di antaranya bergegas pergi mengarah ke pintu keluar timur Blok A Pasar Tanah Abang. Sementara beberapa pengunjung lain tetap bertahan dan berpindah ke kios lain untuk melihat-lihat barang belajaan.

Seorang pengunjung yang tidak menggunakan masker langsung dipanggil petugas. Dia tegur dan diberi masker untuk segera digunakan.

"Bapak mau ke mana, Pak? Kok enggak pakai masker ?" kata seorang petugas di lantai LG, Blok A Pasar Tanah Abang.

Pengunjung itu tampak kaget dan langsung bergegas mencari masker yang berada di kanton belanjanya.

Petugas langsung memberikan masker yang disediakan agar bisa langsung digunakan.

"Makasih, Pak" ujar pengunjung itu.

Pengunjung tersebut lalu meninggal petugas dan masuk ke dalam lift yang berada di lantai LG.

Hingga Minggu sore ini, kawasan Blok A dan Blok B Pasar Tanah Abang masih ramai pengunjung. Petugas gabungan sesekali berkeliling dan mengingatkan para pedagang dan pengunjung untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/02/16035301/walau-diimbau-pulang-oleh-petugas-tni-polri-sejumlah-pengunjung-pasar

Terkini Lainnya

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke