Pelaku merupakan kenalan terdekat Magdalena yang bernama Gita Cinta dan telah menjadi admin endorse-nya sejak Juni 2020.
"Sejak Juni 2020 dia sudah resmi menjadi admin saya, tugasnya adalah mengelola email, dealing dengan klien, membuat invoice, pengaturan jadwal," kata Magdalena kepada Kompas.com melalu sambungan telepon, Sabtu (8/5/2021).
Awalnya, Magdalena mengaku tidak pernah menaruh curiga terhadap Gita hingga akhirnya ia mendapat keluhan dari salah satu klien.
"Akhirnya di bulan Februari saya mendengar komplain dari klien saya, lalu saya minta handphone yang digunakan selama ini untuk melihat bukti, namun kemudian dia melarikan diri," tutur Magdalena.
Magdalena sempat kesulitan menghubungi Gita hingga akhirnya berhasil mendapatkan ponsel tersebut pada awal Mei.
Setelah memeriksa ponsel itu, Magdalena menemukan bukti penipuan dan penggelapan uang yang dilakukan Gita terhadap 50 kliennya.
"Dari situ kami mendapatkan penemuan sekitar 50 lebih klien yang ternyata ditipu, digelapkan uangnya," ucap Magdalena.
Magdalena bercerita, Gita membuat dua faktur perjanjian untuk endorsement usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Gita pun mencantumkan nomor rekening pribadinya pada faktur yang diserahkan kepada klien.
"Jadi dia buat dua, satu pakai rekening saya, satu lagi invoice yang diganti nomor rekening dia yang dikasih ke klien. Klien mendapat invoice yang palsu kan, jadi ditansfernya itu ke rekening dia," sambung Magdalena.
Gita menerima endorsement untuk Magdalena lebih banyak dari daftar yang diterima bosnya.
"Let say sebulan saya kuotain lima endorsement, ternyata si Gita ini bisa terima 10 sampai 15 dan itu semua masuk ke rekening dia. Dan tidak dimasukkan ke penjadwalan syuting saya," kata Magdalena.
Oleh sebab itu, banyak klien yang komplain dan meminta pertanggungjawaban kepada Gita.
Tak sampai di situ, untuk meredam amarah para klien, kata Magdalena, Gita juga membuat perjanjian akan mengembalikan uang tersebut dengan bonus video dan foto endorsement yang dilakukan Magdalena.
Dalam perjanjian itu, Gita memalsukan tanda tangan Magdalena untuk menbuat para klien percaya.
"Supaya tidak marah klienmya jadi dia buat surat perjanjian dengan tanda tangan palsu saya," ucap Magdalena.
Akibat kejadian ini, Magdalena menyebut kerugian yang dia alami bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Rencananya, setelah semua bukti terkumpul, Magdalena akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Tentunya akan melapor ke polisi pakai kuasa hukum, aku tunggu bukti dulu, aku kumpulin semua klien yang ditipu sama dia, tapi dalam waktu dekat akan selesai," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/08/15204731/cerita-food-vlogger-magdalena-kena-tipu-admin-sendiri-hingga-bakal-tempuh