Kemacetan terjadi karena tingginya arus peziarah di kuburan Jati Nusa Indah di Jalan Kampung Jati 2.
Pantauan Kompas.com, arus lalu lintas padat merayap. Para peziarah yang datang maupun pulang menggunakan sepeda motor tak bisa banyak bergerak karena sempitnya jalan.
Sebagian pemotor dan warga lain yang melintasi jalan itu memilih putar-balik mencari jalan alternatif untuk dilewati.
Berdasarkan perhitungan Kompas.com, antrean kendaraan mencapai hampir 2 kilometer.
Salah satu pengelola makam, Sukron Al Hakim (32), menyebutkan bahwa keadaan ini seperti situasi sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Tahun lalu, pada Lebaran 2020, arus peziarah disebut tidak sebanyak saat ini.
"Makam Jati Nusa Indah memang di hari H sampai hari keempat itu biasanya ramai, apalagi hari libur seperti itu. Seperti yang Anda lihat di sini, alhamdulillah banyak seperti ini," kata Sukron.
"Kemacetan terjadi karena memang banyaknya peziarah yang datang, seperti itu," ia menambahkan.
Di dalam area makam, pantauan Kompas.com, hanya sebagian kecil peziarah yang tampak memakai masker.
Begitu pun dengan para pedagang, baik pedagang mainan, bunga, hingga penjual makan dan minum.
Sebagian meletakkan maskernya di dagu, namun lebih banyak lagi yang tidak mengenakan masker sama sekali.
"Tetap kita mengimbau, tapi kembali kepada peziarah masing-masing ya," kata Sukron.
"Dari tahun lalu ketika pemerintah menerapkan untuk menggunakan 3M, kita mematuhinya, tapi kembali ke pribadi masing-masing," imbuhnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/13/13080471/ziarah-makam-di-jatimulya-bekasi-macet-hampir-2-km-banyak-peziarah-tak