Salin Artikel

Wagub DKI: Mulai Hari Ini Ziarah Kubur Diperbolehkan

"Mulai hari ini silakan sampai hari-hari berikutnya bisa ziarah kubur," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/5/2021).

Namun, Riza meminta agar para peziarah tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Dia meminta agar masyarakat bisa tertib secara bergantian untuk berziarah sehngga tidak terjadi kerumunan saat acara ziarah kubur berlangsung.

"Kami minta tetap melaksanakan protokol kesehatan, bergiliran, gantian, tidak berkerumun, pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan," kata Riza.

Adapun terkait kebijakan larangan ziarah kubur pada 12-16 Mei, Riza meminta warga mengerti untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.

Sebab, berziarah pada waktu yang sama secara serentak akan menimbulkan keramaian dan berpotensi menjadi klaster penyebaran baru.

"Setelah dirapatkan, akhirnya memutuskan sampai 16 Mei itu ditutup," kata dia.

Adapun larangan untuk ziarah kubur sebelumnya disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui Seruan Gubernur DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pengendalian Aktivitas Masyarakat dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19 Pada Masa Libur Idul Fitri 144 H/2021 M.

Poin ketiga huruf e, Anies meminta agar masyarakat meniadakan kegiatan ziarah kubur untuk menghindari potensi kerumunan peziarah dalam waktu bersamaan.

"Tempat pemakaman umum (TPU) akan ditutup sementara untuk para peziarah selama 12-16 Mei, kecuali untuk prosesi pemakaman," kata Anies.

Namun, sejumlah peziarah tidak mematuhi aturan tersebut.

Sejumlah warga tetap melaksanakan ziarah di TPU Utan Jati, Kalideres, Jakarta Barat, pada Idul Fitri 1442 H, Kamis (13/5/2021).

Kasatpol PP Semanan, Salem Saragih, menyatakan, para peziarah memanfaatkan celah masuk dari sela-sela warung ataupun permukiman warga.

"Ada jalan setapak di belakang kuburan, itu tidak ada pintu, dari rumah warga ada celah, dari warung sekitar TPU ada celah juga, itu dimanfaatkan peziarah," kata Salem saat dikonfirmasi Kamis.

Menurut dia, ada sekitar 35 orang warga yang berziarah di TPU Utan Jati. Petugas segera mengimbau warga untuk meninggalkan TPU.

"Langsung kita ambil tindakan penghalauan dan imbauan kepada peziarah untuk segera meninggalkan TPU mengingat terjadi kerumunan," jelas Salem.

Menurut Salem, pihaknya telah menjaga pintu utama TPU. Bahkan, telah dipasang spanduk yang menyatakan bahwa TPU ditutup.

"Ada empat pintu sudah ditutup, dijaga juga, tapi di celah-celah itu dimanfaatkan," ujarnya.

Sementara itu, puluhan peziarah memaksa masuk ke TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Jumat pagi.

Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat berujar, peziarah yang datang dan memaksa untuk masuk ke TPU tak terbendung.

Sementara itu, personel yang berjaga dalam jumlah terbatas.

Menurut Tamo, petugas yang berjaga saat kejadian berlangsung adalah petugas makam dan Satpol PP, sedangkan petugas dari Polri-TNI belum tiba saat itu. Buntutnya, warga diperbolehkan masuk dan melakukan ziarah.

"Jadi saya bilang sudah jangan dipaksakan, biarkan saja, tapi di dalam coba diimbau secara humanis. Ziarah dipercepat, enggak usah ngobrol-ngobrol lagi, setelah ziarah langsung pulang, kemudian jangan berkerumun, pakai masker, jaga jarak, ya itu ajalah," kata Tamo.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, puluhan peziarah tersebut merasa kesal saat diadang oleh petugas di gerbang TPU pada Jumat pagi, sekitar pukul 10.00 WIB.

Mereka sempat mendorong gerbang TPU dan memaksa masuk. Adapun video insiden tersebut viral di media sosial pada Jumat.

Dalam video tersebut terlihat sejumlah warga memukul dan mendorong gerbang TPU, kemudian gerbang dibuka secara paksa oleh warga.

Sesaat setelah gerbang dibuka, puluhan warga yang mengendarai sepeda motor segera masuk ke dalam TPU.

Sejumlah warga terlihat mengarahkan antrean pemotor di depan gerbang untuk masuk.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/17/12044211/wagub-dki-mulai-hari-ini-ziarah-kubur-diperbolehkan

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke