Salin Artikel

Ragam Hambatan Proses PPDB Jakarta 2021, dari Situs Eror hingga Optimalisasi Sistem

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) Jakarta tahun ini diwarnai dengan berbagai hambatan.

Alhasil, proses yang tadinya dilaksanakan secara daring (online) pada tanggal 7-9 Juni 2021 kemudian diperpanjang hingga 11 Juni untuk mengakomodasi calon peserta didik baru (CPBD) yang hendak mendaftar sekolah.

Kompas.com merangkum berbagai hambatan yang dihadapi CPDB beserta orangtua murid yang mendampingi dalam pendaftaran PPDB DKI Jakarta 2021.

Situs eror

Hari pertama dibukanya PPDB diwarnai dengan gangguan atau eror pada situs pendaftaran.

Seorang wali murid, Rianti, mengaku sudah sejak pagi berusaha mendaftarkan anaknya ke SD Negeri Cilandak Barat 08, Jakarta Selatan.

Namun, proses tersebut tak kunjung membuahkan hasil bahkan hingga siang menjelang.

"Sudah dari jam 08.00, sampai sekarang (jam 11.30) masih eror juga," ujar warga Pondok Labu, Jakarta Selatan, itu.

Ia menilai, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta seharusnya menyiapkan infrastruktur yang matang sebelum membuka pendaftaran PPDB secara online.

Keluhan serupa juga banyak disampaikan oleh para orangtua murid di dunia maya. Pada berita terkait PPDB DKI Jakarta di Kompas.com, banyak pembaca yang menulis keluhannya.

"Tolong dong dimudahkan anak anak bangsa melanjutkan sekolah, jangan dipersulit dengan gangguan ini itu," tulis akun Eka Juharningsih.


Optimalisasi sistem

Pada hari kedua, yakni Selasa, pendaftaran juga harus terhenti selama beberapa jam karena adanya optimalisasi sistem.

"Sehubungan dengan optimalisasi sistem PPDB online, pengajuan akun akan dihentikan sementara mulai pukul 01.30 WIB s/d 12.00 WIB," tulis Dinas Pendidikan DKI Jakarta di berbagai akun media sosialnya.

"Setelah proses optimalisasi selesai, dapat dilakukan pengajuan akun kembali," imbuhnya.

Penjelasan Disdik DKI

Ketua Panitia PPDB Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Slamet, mengatakan bahwa jumlah peserta yang tinggi menyebabkan adanya perlambatan pada situs web PPDB.

Meski begitu, ia membantah bahwa situs web tersebut down atau eror.

"Data kami sudah mencatat juga beberapa CPDB sudah akses mendaftar dan memilih sekolah, jadi tidak down ya," kata Slamet.

Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa Disdik DKI sudah menambah bandwidth untuk mengatasi perlambatan akses situs PPDB tersebut.

Slamet juga meminta agar masyarakat tetap melanjutkan pendaftaran yang dibuka secara online selama 24 jam.

(Penulis : Ihsanuddin/ Editor : Jessi Carina)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/08/14551701/ragam-hambatan-proses-ppdb-jakarta-2021-dari-situs-eror-hingga

Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke