Menurut dia, jika Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang dapat mengikuti arahan Presiden Joko Widodo terkait penerapan PTM, maka belajar di sekolah tidak menjadi sebuah masalah.
Jokowi sempat menyatakan sejumlah aturan yang wajib dilaksanakan selama PTM.
Beberapa aturan itu di antaranya, yakni PTM dilaksanakan maksimal dua kali dalam satu minggu dan satu sekolah maksimal menampung 25 persen dari total muridnya.
"PTM bisa diterapkan di Kota Tangerang sesuai arahan seperti dua hari maksimal, dan sebagainya. Yang penting protokol kesehatannya benar-benar diperhatikan," papar Liza saat ditemui di kantornya, Rabu (9/6/2021).
Menurut Liza, dengan menyosialisasikan protokol kesehatan kepada para orangtua serta murid, maka PTM dapat dilakukan secara lancar.
Hal tersebut juga diimbangi oleh para tenaga pendidik yang secara ketat memerhatikan protokol kesehatannya masing-masing.
Oleh karena itu, lanjut Liza, Dindik Kota Tangerang tidak perlu melakukan tes cepat antigen atau tes skrining Covid-19 jenis lain terhadap tenaga pendidik secara rutin.
"Sebenarnya, yang dikuatkan bukan swab-nya. Tapi, lagi, protokol kesehatannya," tuturnya.
"Orang yang swab-nya negatif, satu jam lagi dia bisa bilang dia negatif? Kan enggak ada jaminan. Hasil negatif itu kan pada saat dia di-swab," lanjut dia.
Meski Dinkes mendukung penerapan PTM, Liza menyatakan bakal memantau terlebih dahulu simulasi sistem belajar di sekolah itu.
Jika tidak ada lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 akibat simulasi PTM, maka Dindik Kota Tangerang dapat menerapkan PTM.
"Kalau setelah simulasinya itu memang kenaikan kasusnya tidak membeludak, berarti ini memang bisa berjalan," tutur dia.
Sebelumnya diberitakan, Dindik Kota Tangerang memutuskan bahwa simulasi PTM di Kota Tangerang bakal digelar pada Juni 2021.
Kepala Dindik Kota Tangerang Jamaludin menuturkan skema simulasi PTM jenjang SD dan SMP yang nantinya bakal digelar.
"Insya Allah dalam waktu dekat ini kami akan melakukan simulasi, di bulan Juni (2021) ini," ungkap dia saat ditemui, Rabu (2/6/2021) lalu.
Skema PTM tersebut, lanjut Jamaludin, separuh dari keseluruhan siswa di sebuah sekolah bakal belajar secara langsung.
Kemudian, 50 persen sisanya bakal belajar dari rumah atau secara daring (online).
"Skemanya yang belajar di sekolah 50 persen, yang sisanya daring," ucap Jamaludin.
Dia mencontohkan, seorang murid yang mengikuti simulasi PTM hari Senin, akan belajar lagi di sekolah pada hari Rabu.
Dia menyatakan, jajarannya telah mempersiapkan sejumlah fasilitas menjelang PTM di setiap sekolah.
"Kami udah menyiapkan segala macam ini. Infrastrukturnya sudah siap, guru-guru sudah divaksin, berarti nanti simulasi," paparnya.
Berkait 50 persen murid yang masih melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), Dindik tetap menggunakan aplikasi berbasis siaran langsung saat para guru mengajar.
"Insya Allah kami pakai live, makanya sekolah harus menyiapkan kamera. Jadi, live-nya pakai Zoom," tutur Jamaludin.
Untuk menunjang wacana PTM tersebut, sekitar 80 persen tenaga pendidik di Kota Tangerang telah menerima vaksinasi Covid-19.
Sementara itu, Dindik Kota Tangerang menargetkan sisa 20 persen tenaga pendidik yang belum divaksinasi akan segera disuntik.
"Vaksin (untuk tenaga pendidik) itu baru selesai di angka 80 persen. Mudah-mudahan sampai Juni selesai," paparnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/09/11400991/sekolah-tatap-muka-bakal-digelar-di-kota-tangerang-dinkes-ingatkan