Sebelumnya, kasus Covid-19 Depok turun signifikan pada periode Februari-Mei 2021, sehingga ruangan-ruangan tadi dialihkan untuk pasien selain penderita Covid-19.
"Pada waktu lalu, ketika BOR (bed occupancy rate, keterisian tempat tidur) Covid-19 rendah, di bawah 40 persen, ada beberapa rumah sakit yang memanfaatkan ruang isolasi itu untuk perawatan pasien non-Covid-19," ujar juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana kepada wartawan, Selasa (15/6/2021).
"Saat ini mulai konsolidasi lagi rumah sakit. Kami pun mengimbau kepada rumah sakit untuk mengaktifkan kembali ruang-ruang isolasi yang kemarin digunakan untuk pasien non-Covid-19," jelasnya.
Dengan pengalaman lonjakan kasus yang terjadi pada akhir 2020 dan awal 2021, rumah sakit-rumah sakit di Depok disebut sudah memiliki langkah mitigasi ketika terjadi peningkatan kasus lagi seperti saat ini.
Dalam dua pekan terakhir, BOR Covid-19 di Depok bertambah cukup cepat.
Kini, tingkat BOR Covid-19 di Depok sudah lebih dari 60 persen selaku ambang batas aman yang ditetapkan WHO.
"Pada 31 Mei 2021, itu BOR solasi itu 31,4 persen, pada 13 Juni 2022 kemarin datanya 61,7 persen," kata Dadang.
"Untuk BOR ICU, pada 31 Mei 2021 47,2 persen terisi. Per 13 Juni 2021 66,1 persen. Mudah-mudahan ini tidak terus bertambah," tandasnya.
Situasi ini sedang dialami pula oleh DKI Jakarta dan kota penyangga lain, setelah dialami lebih dulu oleh wilayah-wilayah tujuan mudik Lebaran 2021.
BOR Covid-19 di Ibu Kota bahkan sudah lebih dari 70 persen terisi saat ini, pada masa yang disebut oleh Gubernur Anies Baswedan sebagai fase genting penularan Covid-19.
Depok mengalami titik terendah jumlah pasien Covid-19 dalam sembilan bulan terakhir, yakni pada 19 Mei 2021 silam dengan jumlah 978 pasien pada hari itu.
Namun, dalam tempo tak sampai sebulan, per kemarin jumlah pasien Covid-19 di Depok telah mencapai 2.167 orang yang harus menjalani isolasi mandiri maupun dirawat di fasilitas kesehatan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/15/12235611/kasus-melonjak-rs-di-depok-aktifkan-lagi-ruang-isolasi-pasien-covid-19