Salin Artikel

AKP Edy Suprayitno Mewujudkan Mimpi Dirikan Yayasan Pendidikan

Banyak di antara mereka mengabdi atas nama kemanusiaan. Salah satunya adalah Edy Suprayitno, yang berpangkat ajun komisaris polisi (AKP). Kini Edy menjabat sebagai kapolsek Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Di sela-sela kesibukannya sebagai aparat penegak hukum, Edy membantu masyarakat tidak mampu dengan mendirikan yayasan pendidikan di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan.

Nama Edy Suprayitno mungkin tak asing di telinga sebagian masyarakat di wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan.

Sebelum menjadi Kapolsek Tarumajaya, pria asal Blora, Jawa Timur itu pernah bertugas di Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan hingga menjadi Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasatnarkoba) di Polres Tangerang Selatan, Banten.

Dia dikenal sebagai polisi yang kerap terlibat dalam penangkapan artis yang terkait penyalahgunaan narkoba.

Kepada Kompas.com, Edy mengaku salah satu dari banyak impiannya kala resmi menjadi polisi adalah bisa memberantas penyalahgunaan narkoba di Tanah Air.

Nazar mendirikan yayasan

Jauh sebelum menjadi Kapolsek Tarumajaya, Edy pernah berimpian untuk mendirikan yayasan pendidikan guna membantu masyarakat. Sebagian uang penghasilannya pun ditabung agar suatu saat bisa mewujudkan impiannya.

Sampai suatu waktu, Edy bernazar mendirikan yayasan jika bisa dipercaya menduduki kursi kasatnarkoba. Janji sebagai bentuk syukur atas kesuksesan yang diraih itu pun disampaikan kepada sang istri.

"Saya memang sudah nazar dari dulu, ingin sekali punya yayasan. Akhirnya saya bicara sama istri, kalau saya dipilih jadi Kasatnarkoba di Polres Tangerang Selatan kita wujudkan bersama," ujar Edy melalui sambungan telepon, Minggu kemarin.

Hari demi hari dan tahun demi tahun berlalu. Edy akhirnya dipercaya menjadi komandan di satuan narkoba. Dia didapuk sebagai Kasatnarkoba Polres Tangerang Selatan pada 2019.

Uang yang sudah ditabungnya mulai digelontorkan untuk membangun yayasan yang sekaligus "sekolah gratis" di sebuah tanah lapang kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan.

Pembentukan yayasan rampung pada Juli 2020. Edy menamai yayasannya Rumah Quran Lubawi. Harapan untuk membantu masyarakat dari segi pendidikan dan agama akhirnya bisa terwujud.

"Setidaknya, itu bisa melebur sedikit dosa kita. Kalau bicara ilmu agama, saya belum ada apa-apanya. Tapi setidaknya saya ingin mendirikan ini, membantu masyarakat," ujar dia.

Sejak Juli 2020, setidaknya sudah ada 100 santri yang mengikuti kegiatan belajar di Rumah Quran Lubawi. Sebanyak 20 di antaranya tinggal di yayasan tersebut.

Para santri, kata Edy, belajar dan tinggal di yayasan miliknya secara cuma-cuma, tanpa dipungut biaya.

"Alhamdulillah sudah ada 100 orang. Enggak semuanya anak yatim piatu, ada juga warga sini., karena pada antusias juga," kata Edy.

Untuk mengajarkan para santri, Edy memboyong tiga pengajar dari salah satu pesantren di daerah Jawa Timur. Dia juga merekrut seorang karyawan sebagai pengurus yayasan.

Rogoh kocek sendiri

Sebagian besar biaya yang diperlukan yayasan itu ditanggung sendiri oleh Edy. Para pengajar dan pengurus dilarang menerima uang sepeserpun dari para santri.

"Saya selalu tekankan kepada ustaz dan pengurus, jangan terima uang sepeser pun. Urusan gaji saya yang kasih, jadi gratis," kata Edy.

Belakangan, para senior dan rekan-rekannya mengetahui kegiatan Edy. Satu per satu mereka juga berdonasi, memberikan bantuan uang maupun makanan.

Tujuannya tak lain agar yayasan yang dirintis Edy bisa berjalan tanpa mengalami kesulitan.

Polisi bergelar doktor bidang hukum itu  akhirnya membuat rekening khusus Rumah Quran Lubawi untuk pihak-pihak yang ingin berdonasi.

Kini, Edy berharap bisa terus mengembangkan yayasan yang dirintisnya itu agar bisa semakin bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Alhamdulillah, komandan, rekan-rekan merespons positif. Ada yang kasih materi, sembako, barang-barang. Kalau ada yang mau (donasi) saya kasih rekening yayasan," kata Edy.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/05/09470311/akp-edy-suprayitno-mewujudkan-mimpi-dirikan-yayasan-pendidikan

Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke